Harga emas tembus 1.300 dolar
14 Februari 2014 05:32 WIB
Pedagang menunjukkan Logam Mulia di pusat penjualan emas di Jakarta Pusat, Kamis (26/1). Harga emas kembali menembus 1.700 dolar AS per ounce, atau naik hingga 2,5 persen dan terbesar dalam 4 bulan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup pada tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena angka ekonomi AS mengecewakan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,1 dolar AS atau 0,39 persen menjadi ditutup pada 1.300,1 dolar AS per ounce. Harga emas sejauh ini naik untuk sesi ketujuh berturut-turut dengan kenaikan total hampir empat persen, lapor Xinhua.
Departemen Perdagangan AS pada Kamis mengatakan bahwa penjualan ritel mencatat penurunan disesuaikan secara musiman 0,4 persen pada Januari, lebih buruk dari penurunan 0,1 persen yang diperkirakan para ekonom.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran awal naik sebesar 8.000 menjadi 339.000 disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 8 Februari, lebih tinggi dari ekspektasi pasar 330.000.
Angka-angka ekonomi yang mengecewakan menyebabkan dolar AS lebih lemah, yang pada gilirannya mendorong harga "safe haven" emas.
Investor juga sedang menunggu sidang Ketua Federal Reserve Janet Yellen dengan Komite Perbankan Senat, yang awalnya dijadwalkan Kamis tetapi ditunda karena badai salju.
Dalam keadaan saat ini, beberapa analis pasar memprediksi bahwa emas akan menuju ke setidaknya posisi 1.307 dolar AS, sementara yang lain percaya bahwa sebagian besar "rebound" baru-baru ini adalah "short covering" dan harga emas bisa jatuh ke arah 1.000 dolar AS.
Perak untuk pengiriman Maret naik 5,4 sen atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 20,395 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 9,3 dolar AS atau 0,66 persen menjadi ditutup pada 1.416,6 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,1 dolar AS atau 0,39 persen menjadi ditutup pada 1.300,1 dolar AS per ounce. Harga emas sejauh ini naik untuk sesi ketujuh berturut-turut dengan kenaikan total hampir empat persen, lapor Xinhua.
Departemen Perdagangan AS pada Kamis mengatakan bahwa penjualan ritel mencatat penurunan disesuaikan secara musiman 0,4 persen pada Januari, lebih buruk dari penurunan 0,1 persen yang diperkirakan para ekonom.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran awal naik sebesar 8.000 menjadi 339.000 disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 8 Februari, lebih tinggi dari ekspektasi pasar 330.000.
Angka-angka ekonomi yang mengecewakan menyebabkan dolar AS lebih lemah, yang pada gilirannya mendorong harga "safe haven" emas.
Investor juga sedang menunggu sidang Ketua Federal Reserve Janet Yellen dengan Komite Perbankan Senat, yang awalnya dijadwalkan Kamis tetapi ditunda karena badai salju.
Dalam keadaan saat ini, beberapa analis pasar memprediksi bahwa emas akan menuju ke setidaknya posisi 1.307 dolar AS, sementara yang lain percaya bahwa sebagian besar "rebound" baru-baru ini adalah "short covering" dan harga emas bisa jatuh ke arah 1.000 dolar AS.
Perak untuk pengiriman Maret naik 5,4 sen atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 20,395 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 9,3 dolar AS atau 0,66 persen menjadi ditutup pada 1.416,6 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: