Blitar (ANTARA News) - Neptu atau neton Wage, hari pasaran ke empat hitungan Jawa, seolah semakin mengokohkan sebagai hari "keramat" bagi Gunung Kelud memuntahkan lava pijar seperti yang terjadi pada Kamis (13/2) malam mulai pukul 22.59 bertepatan dengan malam menjelang hari Jumat Wage.

Peringatan mengenai kebiasaan Gunung Kelud beberapa kali meletus pada hari pasaran Wage itu, di antaranya menjadi bahan bahasan bapak-bapak sebelum mengikuti yasinan di kompleks perumahan Pondok Delta Jengglong, Kelurahan Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (13/2) malam.

Menurut Jamil, warga perumahan ini, juga mengingatkan bahwa Gunung Kelud telah beberapa kali meletus bertepatan dengan neptu atau hari pasaran Wage. "Karena itu, malam ini perlu waspada mengantisipasi aktivitas Gunung Kelud, karena sekarang malam Jumat Kliwon," ujarnya.

Bapak-bapak kelompok yasinan dan juga Jamil, warga Perumahan Pondok Delta itu, membahas dan menyampaikan peringatan untuk waspada, bertepatan dengan status Gunung Kelud yang Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB ditetapkan naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).

Hanya berselang kurang dua jam dari peningkatan status itu, Gunung Kelud pun benar-benar meletus pada pukul 22.59 bertepatan malam Jumat Wage menurut perhitungan Jawa. Hitungan Jawa menetapkan memasuki hari berikutnya sejak sore hari, sehingga Gunung Kelud meletus bertepatan Jumat Wage.

Menurut Jamil, Nyoto dan warga lainnya, Gunung Kelud sudah beberapa kali meletus bertepatan dengan hari pasaran atau neptu Wage, sehingga mereka mengingatkan agar Kamis malam itu warga mewaspadainya dan hal tersebut menjadi kenyataan.

Letusan Gunung Kelud di antaranya terjadi pada tahun 1990, sebelumnya tahun 1966 setelah Gerakan 30 September dan tahun 1955. Letusan tahun 1990 menewaskan sekitar 250 orang. (*)