Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung menyatakan bahwa sumber daya air di Lampung tersedia dan mampu mencukupi kebutuhan musim tanam kedua di berbagai daerah pertanian setempat. "Memang berdasarkan informasi dari BMKG saat ini sudah memasuki musim kemarau. Namun bukan fenomena iklim El Nino melainkan La Nina sehingga ke arah kemarau basah, di mana masih akan ada hujan," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung Budhi Darmawan di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan dengan kemarau basah tersebut, ketersediaan sumber daya air di wilayahnya masih mampu memenuhi kebutuhan pengairan di berbagai lahan pertanian pada musim tanam kedua.

"Air masih aman, dan untuk musim tanam kedua ini kami sudah mengedukasi petani agar taat mengikuti surat keputusan (SK) pola tanam yang sudah ditetapkan. Kemudian harus menghemat dalam menggunakan air juga dalam proses penanaman di lahan pertanian," katanya.

Baca juga: PUPR: Progres pembangunan Bendungan Way Apu Maluku capai 71,34 persen

Dia menjelaskan saat ini untuk pengairan lahan pertanian di Lampung selain memanfaatkan sumber daya air dari hujan, juga dari berbagai bendungan, waduk, dan sumur bor.

"Berdasarkan keterangan BBWS terutama untuk irigasi teknis di Sekampung Sistem memang ada penurunan debit air di Bendungan Batutegi saat awal tahun, tapi belakang sudah ada peningkatan di bendungan tersebut. Dapat diartikan kondisi bendungan aman serta masih cukup untuk memenuhi pengairan," ucap dia.

Menurut dia, dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, pihaknya akan terus melakukan pengawasan secara berkala terkait ketersediaan sumber daya air untuk memastikan musim tanam kedua bisa berlangsung dengan baik.

"Harapannya meski ini musim kemarau basah, langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan agar ketersediaan air masih ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di daerah pertanian guna mendukung ketahanan pangan," tambahnya.

Baca juga: Danone dorong pelestarian sumber daya air di DAS Ayung Bali
Pemerintah Provinsi Lampung terus menambah luas tanam padi untuk meningkatkan produkso. Penambahan luas tanam padi tersebut mencapai 70 ribu hektare di daerah sentra pangan pada periode April-Mei 2024.

Pada Mei sejumlah bendungan yang ada di Provinsi Lampung pun telah mengalami kenaikan elevasi muka air secara berkala, di mana Bendungan Batutegi sudah bertambah 32 meter dari 214,380 meter di Januari menjadi 246,65 meter di April, sedangkan Bendungan Way Sekampung meningkat 7 meter dari muka air awal di Januari 117 meter di April sudah 124 meter.