Jakarta (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan pendampingan terhadap peternak sapi di Cikoko, Jakarta Selatan dalam upaya memaksimalkan memproduksi susu di wilayah tersebut. "Yang bisa kita tingkatkan adalah produksi susunya dengan cara melakukan pendampingan terhadap penyusunan pakan sapi," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa.

KPKP DKI terus menggencarkan pelatihan maupun cara budidaya agar masyarakat mampu mengembangkan lahan pertanian maupun peternakan yang dimiliki.

Terlebih, pihaknya juga memperhatikan peternakan sapi perah yang juga ada di Pondok Ranggon, Jakarta Timur untuk bisa mengelola produksi susu dengan baik.

"Dari usaha itu kita tingkatkan produksinya bukan distribusi karena dipastikan stok susu selalu habis," ujarnya.

Dia berharap adanya pendampingan ini peternakan sapi di Cikoko bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya dalam mengelola sapi perah.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar peternak sapi di Cikoko untuk memaksimalkan pertanian kota maupun mengelola limbah biogas.

"Namanya limbah ada limbah padat dan polusi udara yang senantiasa kita lakukan penyempurnaan bertahap untuk mengatasinya," jelasnya.

Sementara, Burhan salah satu peternak sapi Cikoko mengatakan usaha yang digelutinya ini diharapkan bisa membawa keuntungan sekaligus sarana edukasi bagi anak-anak sekolah.

"Sebanyak 40 sapi ini biasanya menghasilkan susu yang laku kami jual ke restoran hingga apartemen," kata Burhan.

Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta menggencarkan sosialisasi dengan menggandeng pakar hewan kepada peternak sapi perah untuk menjaga tempat agar tetap higienis dan memiliki sanitasi layak.

Salah satu tujuannya untuk memanfaatkan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kelompok Swadaya di Pondok Ranggon, Jakarta Timur yang diharapkan berdampak kepada peningkatan kualitas olahan susu dan penambahan nilai ekonomis.

Baca juga: DKI andalkan sawah abadi dan sembako murah untuk kebutuhan beras
Baca juga: KPKP DKI minta warga pisahkan limbah jeroan kurban cegah bau dan PMK
Baca juga: KPKP DKI terjunkan 600 pemantau di lokasi pemotongan hewan kurban