Wakil Walkot minta Camat Pasar Rebo fokus terapkan PSN tekan DBD
9 Juli 2024 15:17 WIB
Wakil Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah saat memimpin apel pagi penanggulangan DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (9/7/2024). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur
Jakarta (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah meminta Camat Pasar Rebo untuk fokus menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan data dari Sudin Kesehatan Jaktim kasus DBD di Jaktim mencapai 2.697 kasus, di mana kasus tertinggi berada di Kecamatan Pasar Rebo yang mencapai 425 kasus selama periode Januari-3 Juli 2024.
"Kasus DBD dari pekan lalu hingga 3 Juli 2024, masih tertinggi yaitu Kecamatan Pasar Rebo. Ini menjadi perhatian kita semua, dan kita ingin ada perubahan di minggu depan, tidak lagi Kecamatan Pasar Rebo menjadi kasus tertinggi," kata Iin saat memimpin apel pagi penanggulangan DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa.
.
Untuk menangani masalah tersebut, kata Iin, perlu adanya kerja sama dari semua pihak. Mulai dari puskesmas, kecamatan, kelurahan, tiga pilar, pengurus RW, RT, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), kader PKK, Dasawisma, kader Jumantik, dan tokoh masyarakat.
"Saya sudah koordinasi, wajib ada monitoring evaluasi di tujuh tatanan, pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi kesehatan, tempat umum dan sarana olahraga. Barangkali ada tempat-tempat atau rumah kosong dan tanah kosong yang ditinggal pemiliknya, ini yang harus dijadikan perhatian bagi semua pihak untuk dilakukan PSN di lokasi-lokasi tersebut," paparnya.
Dia juga meminta kepada camat dan lurah agar berkoordinasi kepada pengurus RW dan RT agar lokasi yang tidak dapat dimasuki dipantau oleh kader Jumantik.
"Semua lingkungan, jangan sampai ada yang terlewat. PSN wajib dilakukan secara efektif dan kuncinya masih PHBS. Semoga dengan arahan saya tadi dapat menjadikan semangat semua pihak. Ayo kita tekan angka kasus di wilayah Jakarta Timur, jangan kalah dengan DBD harus yakin kita bisa selesaikan kasus tersebut secara bersama," ucapnya.
Pemkot Jaktim pada Senin (8/7) pun memberikan selendang merah kepada Kecamatan Pasar Rebo karena memiliki angka IR DBD tertinggi.
Kasus kumulatif demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur yang tersebar pada 10 kecamatan daerah itu, pada periode Januari hingga tiga Juli 2024 mencapai 2.697 kasus.
"Kecamatan Pasar Rebo menduduki urutan pertama, yakni 425 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) Herwin Meifendy.
Kemudian, kata dia, Kecamatan Kramat Jati 347 kasus, Cakung 327 kasus, Ciracas 326 kasus, Matraman 278 kasus, Duren Sawit 269 kasus, Cipayung 256 kasus, Jatinegara 184 kasus, Pulogadung 172 kasus, dan Makasar 113 kasus.
Sementara kecepatan angka insidens (IR) per 100 ribu penduduk dalam periode dua pekan terakhir yang digunakan sebagai indikator kecepatan penambahan kasus DBD, Kecamatan Pasar Rebo menduduki angka kecepatan IR tertinggi, yakni 11,16.
Kemudian, diikuti Kecamatan Matraman dengan angka kecepatan IR 7,33 dan Kecamatan Cipayung dengan angka kecepatan IR 5,55. Sementara, angka kecepatan IR terendah berada di Kecamatan Cakung, yakni 0,67.
Herwin menjelaskan pihaknya telah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke sejumlah bangunan dan rumah warga.
Berdasarkan hasil kegiatan surveilans vektor yang dilaporkan melalui e-silantor, sebanyak 38.665 rumah dan bangunan yang dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk saat PSN.
Dari pemeriksaan itu, kata dia, jumlah rumah positif jentik ada 2.667 dan yang negatif jentik ada 35.988 atau angka bebas jentik (ABJ) sebesar 93,08 persen.
Baca juga: Kasus DBD Jaktim capai 2.697 kasus, Kecamatan Pasar Rebo tertinggi
Baca juga: Kasus DBD di Jakbar menurun drastis pada Juni
Baca juga: Warga Petukangan Utara wajib jadi jumantik mandiri untuk cegah DBD
Berdasarkan data dari Sudin Kesehatan Jaktim kasus DBD di Jaktim mencapai 2.697 kasus, di mana kasus tertinggi berada di Kecamatan Pasar Rebo yang mencapai 425 kasus selama periode Januari-3 Juli 2024.
"Kasus DBD dari pekan lalu hingga 3 Juli 2024, masih tertinggi yaitu Kecamatan Pasar Rebo. Ini menjadi perhatian kita semua, dan kita ingin ada perubahan di minggu depan, tidak lagi Kecamatan Pasar Rebo menjadi kasus tertinggi," kata Iin saat memimpin apel pagi penanggulangan DBD di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa.
.
Untuk menangani masalah tersebut, kata Iin, perlu adanya kerja sama dari semua pihak. Mulai dari puskesmas, kecamatan, kelurahan, tiga pilar, pengurus RW, RT, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), kader PKK, Dasawisma, kader Jumantik, dan tokoh masyarakat.
"Saya sudah koordinasi, wajib ada monitoring evaluasi di tujuh tatanan, pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi kesehatan, tempat umum dan sarana olahraga. Barangkali ada tempat-tempat atau rumah kosong dan tanah kosong yang ditinggal pemiliknya, ini yang harus dijadikan perhatian bagi semua pihak untuk dilakukan PSN di lokasi-lokasi tersebut," paparnya.
Dia juga meminta kepada camat dan lurah agar berkoordinasi kepada pengurus RW dan RT agar lokasi yang tidak dapat dimasuki dipantau oleh kader Jumantik.
"Semua lingkungan, jangan sampai ada yang terlewat. PSN wajib dilakukan secara efektif dan kuncinya masih PHBS. Semoga dengan arahan saya tadi dapat menjadikan semangat semua pihak. Ayo kita tekan angka kasus di wilayah Jakarta Timur, jangan kalah dengan DBD harus yakin kita bisa selesaikan kasus tersebut secara bersama," ucapnya.
Pemkot Jaktim pada Senin (8/7) pun memberikan selendang merah kepada Kecamatan Pasar Rebo karena memiliki angka IR DBD tertinggi.
Kasus kumulatif demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Timur yang tersebar pada 10 kecamatan daerah itu, pada periode Januari hingga tiga Juli 2024 mencapai 2.697 kasus.
"Kecamatan Pasar Rebo menduduki urutan pertama, yakni 425 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) Herwin Meifendy.
Kemudian, kata dia, Kecamatan Kramat Jati 347 kasus, Cakung 327 kasus, Ciracas 326 kasus, Matraman 278 kasus, Duren Sawit 269 kasus, Cipayung 256 kasus, Jatinegara 184 kasus, Pulogadung 172 kasus, dan Makasar 113 kasus.
Sementara kecepatan angka insidens (IR) per 100 ribu penduduk dalam periode dua pekan terakhir yang digunakan sebagai indikator kecepatan penambahan kasus DBD, Kecamatan Pasar Rebo menduduki angka kecepatan IR tertinggi, yakni 11,16.
Kemudian, diikuti Kecamatan Matraman dengan angka kecepatan IR 7,33 dan Kecamatan Cipayung dengan angka kecepatan IR 5,55. Sementara, angka kecepatan IR terendah berada di Kecamatan Cakung, yakni 0,67.
Herwin menjelaskan pihaknya telah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke sejumlah bangunan dan rumah warga.
Berdasarkan hasil kegiatan surveilans vektor yang dilaporkan melalui e-silantor, sebanyak 38.665 rumah dan bangunan yang dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk saat PSN.
Dari pemeriksaan itu, kata dia, jumlah rumah positif jentik ada 2.667 dan yang negatif jentik ada 35.988 atau angka bebas jentik (ABJ) sebesar 93,08 persen.
Baca juga: Kasus DBD Jaktim capai 2.697 kasus, Kecamatan Pasar Rebo tertinggi
Baca juga: Kasus DBD di Jakbar menurun drastis pada Juni
Baca juga: Warga Petukangan Utara wajib jadi jumantik mandiri untuk cegah DBD
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: