Jakarta (ANTARA News) - Konvensi Rakyat telah tiga kali mengadakan Debat Publik, yakni di Surabaya, Medan, dan Balikpapan, diharapkan mampu menyaring calaon pemimpin bangsa Indonesia, Ketua Komite Konvensi Rakyat Salahuddin Wahid.

Dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, Gus Sholah mengatakan, dalam acara Debat Publik selama ini selalu mendapat perhatian besar, baik dari masyarakat maupun para pendukung ketujuh kandidat Capres itu.

"Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini menarik dan memberi informasi yang sangat berguna bagi masyarakat," kata Salahuddin Wahid yang akrab disapa "Gus Sholah" itu.

Adik kandung Presiden Gus Dur itu mengatakan, dalam Debat Publik di Balikpapan Minggu (9/2) lalu, hadir Akbar Tandjung (tokoh senior), Prof Dr Laode Kamaluddin (Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia), Prof Agus Santoso (akademisi Balikpapan), dan Priyo Suwarno (Pimpinan Tribun Kaltim) sebagai Panelis.

Debat Publik mendatang, rencananya akan dilangsungkan di Makassar pada Minggu (16/2) di Gedung Graha Pena. Adapun Panelis yang akan hadir adalah Prof Dr Maksum Mahfud (Fakultas Pertanian UGM dan salah satu Ketua PBNU), Suryopratomo (Direktur Pemberitaan Metro TV), Prof Dr Laode Kamaluddin (Komite Konvensi Rakyat), dan Arqam Asikin (akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar).

Menurut Gus Sholah, kegiatan Konvensi Rakyat itu adalah upaya positif untuk memberi pendidikan politik dan menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya proses menjaring calon pemimpin nasional.

"Kami juga berharap media bersedia menyebarkan informasi tentang Konvensi Rakyat sehingga masyarakat kian peduli terhadap proses memilih calon pemimpin nasional," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Komite, Rommy Fibri, juga menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat luas dan media massa atas dukungannya selama ini. Dia berharap hubungan baik itu terus berlangsung hingga Debat Publik berakhir. Setelah Makassar, Debat Publik akan digelar di Bandung (2/3) dan Jakarta (9/3).

Menurut Rommy Fibri, Debat Publik Konvensi Rakyat terbuka bagi masyarakat luas, yakni pada saat Debat berlangsung, bukan hanya Panelis yang berhak bertanya, masyarakat yang hadir pun memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada ketujuh Capres Konvensi Rakyat.(*)