Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman mengatakan ledakan di salah satu rumah blok C8 no 4 RT 3 RW 5 Jalan Rambutan, Kelurahan Bugul Kidul, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan tidak terkait teroris.

"Bukan, rumah itu bukan pemilik DPO kasus teroris," kata Sutarman saat ditemui ANTARA di Jakarta, Kamis.

Sutarman menjelaskan di daerah itu sering ditemukan bom untuk mencari ikan yang digunakan penduduk di sepanjang tapal kuda.

"Yang menyimpan bahan peledaknya masih lama di sana, mungkin tersentuh oleh apa, kemudian meledak," katanya.

Namun, saat ini penyidik Polda Jatim masih menelusuri peledakan yang menewaskan dua orang, yakni pemilik rumah bernama Sukron dan anaknya Adi.

Selain itu, istri korban bernama Novi mengalami luka berat akibat ledakan itu, bahkan kakinya diduga patah.

Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimobda Jatim sudah melakukan penyisiran di lokasi kejadian dan mengangkat materi yang diduga sebagai penyebab kejadian.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, belum memastikan bom yang meledak itu apakah bom ikan atau bukan.

"Apakah bondet (bom ikan) atau apa, kami belum memastikan, karena Tim Labfor Polri Cabang Surabaya (berkedudukan di Mapolda Jatim) belum masuk ke lokasi kejadian, sebab memang datang sudah terlalu malam," katanya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Bambang Sugeng mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan awal terkait dengan peristiwa itu dan belum berani menyimpulkan penyebabnya.

"Anggota juga sudah melakukan pemasangan garis polisi terkait denganperistiwa ledakan tersebut, kami juga masih meminta keterangan sejumlah warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian terkait dengan ledakan ini," katanya.

(J010)