Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyatakan bahwa prakiraan cuaca DKI Jakarta, cerah berawan sepanjang Selasa dengan suhu tertinggi mencapai 32 derajat Celcius kecuali Kepulauan Seribu hujan pada pagi hari.

Data laman resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, menyebutkan pada Selasa pagi, hampir seluruh wilayah DKI Jakarta akan cerah berawan dengan suhu pagi hari rata-rata diprakirakan 25 hingga 30 derajat Celcius.

Keterangan yang sama menyatakan bahwa hanya ada satu daerah yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu, yang diprakirakan hujan intensitas ringan pada pagi harinya.

Memasuki siang hari, wilayah DKI Jakarta masih cerah berawan, suhu pada siang diprakirakan berada di kisaran 29-32 derajat Celcius.

Beranjak Selasa sore semua wilayah DKI Jakarta diprakirakan kembali cerah berawan dengan suhu rerata yakni 29 hingga 31 derajat Celcius.

Kemudian pada malam dan Rabu (9/7) dini hari wilayah Jakarta akan cerah berawan dengan suhu rata-rata 24 sampai 28 derajat Celcius.

Untuk kecepatan angin berkisar 10 kilometer per jam untuk daerah Jakarta Selatan, Timur, Utara, dan Pusat, sedangkan Jakarta Barat berkisar 20 kilometer per jam, dan Kabupaten Kepulauan Seribu, mencapai 30 kilometer per jam.

Baca juga: Sekarang musim kemarau, tapi kok masih hujan?

Sementara itu, tingkat kelembaban udara pada hari yang sama di wilayah DKI Jakarta diprakirakan berada kisaran 60 sampai dengan 95 persen.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengingatkan warga untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang timbul akibat cuaca ekstrem.

"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

Menurut dia, akhir-akhir ini Jakarta masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.

Isnawa mengatakan bahwa adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.

"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," katanya.

Baca juga: BMKG: Ada 13 sesar aktif memiliki potensi gempa di Jawa Tengah