Tanjungpinang (ANTARA News) - Asap tebal yang menyelimuti Provinsi Riau tidak mempengaruhi Kepulauan Riau, kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Tanjungpinang, Hartanto, Kamis.

"Beruntung kabut asap di Riau tidak terjadi saat ini, karena kalau terjadi pada bulan Mei-Juni, pasti dibawa angin sampai ke Kepulauan Riau. Asap dari Riau dapat masuk ke Kepri pada saat musim angin barat atau barat daya," tambahnya.

Saat ini, kata dia, di Kepri terjadi musim angin utara, karena itu asal tebal yang merisaukan masyarakat Riau tidak bercampur dengan udara di Kepri. Angin utara berasal dari Benua Asia menuju Benua Australia melalui Kepri dan Pulau Jawa.

Musim angin utara diperkirakan berakhir pada akhir Februari atau awal Maret 2014.

"Angin utara di Kepri pun tidak sekuat pada Desember 2013-Januari 2014. Saat ini, angin utara cenderung lemah dan kering," ujarnya.

Hartanto memastikan asap tipis yang bercampur dengan udara di Tanjungpinang, ibu kota Kepri, bukan berasal dari Riau, melainkan dari beberapa kawasan di Kepri.

"Namun kami belum mengetahui berapa jumlah titik apinya," ungkapnya.

Dia menyatakan cuaca di Kepri cukup baik untuk penerbangan dan transportasi laut, karena tidak terjadi angin kencang maupun asap tebal yang menghalangi jarak pandang. Namun penerbangan maupun transportasi laut akan terganggu jika titik api di lokasi kebakaran di Riau tidak dapat ditangani sampai Mei dan Juni 2014.

"Kalau sekarang masih aman. Tetapi kalau asap tebal masih menyelimuti Riau tiga hingga empat bulan lagi, maka akan mengganggu transportasi laut dan udara, bahkan kesehatan masyarakat," ungkapnya.