Jakarta (ANTARA) - PT Adhi Karya (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN sebesar Rp2,09 triliun untuk tahun anggaran 2025 yang akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek strategis nasional (PSN).

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, suntikan tersebut akan dialokasikan untuk penyelesaian jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sebesar Rp1,92 triliun dan jalan tol Yogyakarta-Bawen sebesar Rp173 miliar.

Entus mengatakan, kebutuhan PMN itu diajukan karena adanya perubahan kondisi pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen.

Pertama, adanya kenaikan biaya konstruksi dan investasi dari Rp14,2 triliun menjadi berkisar Rp18,3 triliun dalam upaya menjaga cagar budaya seperti Selokan Mataram dan situs-situs penting lainnya.

Kedua, adanya peningkatan saham Adhi Karya dari 12,5 persen menjadi 13,16 persen akibat pemegang saham lainnya tidak melakukan setoran modal pada 2022.

Perubahan kondisi juga terjadi pada pembangunan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo berupa perubahan saham ADHI dari 24 persen menjadi 47,18 persen.

Pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sepanjang 96,57 km oleh Adhi Karya terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap I terdiri dari Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,37 km, Purwomartani-Maguwoharjo sepanjang 3,62 km, dan Trihanggo-Junction Sleman sepanjang 3,25 km.

Tahap II menghubungkan Junction Sleman-Purworejo sepanjang 38,5 km, dan Tahap III Maguwoharjo-Trihanggo sepanjang 8,75 km

“Semua pekerjaan ini akan selesai pada 2026,” kata Entus.

Sementara itu, jalan tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 74,94 km terdiri dari enam seksi, yakni Sleman-Banyurejo, Banyurejo- Borobudur, Borobudur-Magelang, Magelang-Temanggung, Temanggung-Ambarawa, dan Ambarawa-JC Bawen.

Jalan tol Yogyakarta-Bawen, kata Entus, direncanakan selesai secara keseluruhan pada semester II tahun 2027.

“Dengan adanya PMN, PT Adhi Karya akan mampu mendukung penyelesaian PSN dengan tetap menjaga kesehatan keuangan perusahaan serta meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing perusahaan,” ucap Entus.

Baca juga: Adhi Karya setujui penerbitan penawaran umum berkelanjutan obligasi IV
Baca juga: Adhi Karya optimistis kontrak baru tumbuh hingga 10 persen di 2024
Baca juga: Adhi Karya tuntaskan pembangunan LRT Jabodebek sepanjang 44 KM