"Kecamatan Pasar Rebo menduduki urutan pertama, yakni 425 kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) Herwin Meifendy ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Sementara kecepatan angka insidens (IR) per 100 ribu penduduk dalam periode dua pekan terakhir yang digunakan sebagai indikator kecepatan penambahan kasus DBD, Kecamatan Pasar Rebo menduduki angka kecepatan IR tertinggi, yakni 11,16.
Kemudian, diikuti Kecamatan Matraman dengan angka kecepatan IR 7,33 dan Kecamatan Cipayung dengan angka kecepatan IR 5,55. Sementara, angka kecepatan IR terendah berada di Kecamatan Cakung, yakni 0,67.
Baca juga: Kasus DBD di Jakbar menurun drastis pada Juni
Berdasarkan hasil kegiatan surveilans vektor yang dilaporkan melalui e-silantor, sebanyak 38.665 rumah dan bangunan yang dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk saat PSN.
Herwin pun mengimbau agar masyarakat Jaktim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD dengan rutin membersihkan lingkungan.
Di tempat terpisah, Pemkot Jaktim memberikan selendang merah kepada kecamatan dan kelurahan yang memiliki angka IR tertinggi, yakni Kecamatan Pasar Rebo dan Kelurahan Kebon Manggis (Matraman).
Baca juga: Praktisi kesehatan ingatkan pasien DBD harus segera ditangani
"Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pembinaan kepada kecamatan dan kelurahan tertinggi kasus DBD agar memaksimalkan PSN dan sosialisasi kepada masyarakat," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto saat apel pagi di Kantor Wali Kota Jaktim.
Menurut dia, musim pancaroba yang tidak menentu ini akan memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat, khususnya penyakit DBD.
Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Selatan pada Mei turun