Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas C Penanggungan memastikan bahwa gempa yang terjadi di Batang tidak berdampak terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

"Untuk kawasan-kawasan strategis, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, Alhamdulilah tidak terdampak, termasuk PLTU juga tidak terdampak," katanya di Semarang, Senin.

Ia mengatakan segera melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan jajaran terkait untuk penanganan dampak gempa di Batang dalam waktu-7-14 hari ke depan, termasuk penetapan status tanggap darurat.

Gempa bumi bermagnitudo 4,4 mengguncang pesisir Pantai Utara Jawa atau Pantura menyebabkan kerusakan puluhan bangunan di Kabupaten Batang dan Pekalongan, Jateng, Minggu (7/7/2024) siang sekitar pukul 14.35 WIB.

Episentrum gempa tersebut berada di darat dengan kedalaman 6 kilometer pada jarak 5 kilometer arah timur laut Batang dan tidak berpotensi tsunami, kemudian 56 bangunan dilaporkan mengalami kerusakan.

"Memang terjadi beberapa dampak kerusakan. Kalau berkaitan dengan korban jiwa, tidak ada, Alhamdulillah. Korban luka ada 12 orang, tetapi yang perlu observasi tinggal satu orang, dan 11 sisanya sudah bisa kembali," katanya.

Baca juga: BMKG lakukan survei kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 di Batang
Baca juga: Puan minta pemerintah segera salurkan bantuan korban gempa Batang


Diakuinya, beberapa bangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial memang terdampak, sedangkan untuk rumah yang rusak berat sekitar 5-6 unit, kemudian yang rusak sedang sampai ringan sekitar 50 bangunan.

Ada tiga kecamatan yang terdampak gempa Batang, yakni Kecamatan Batang, Kecamatan Wonotunggal, dan paling banyak di Kecamatan Karangasem.

"Kami sudah bertemu beberapa 'stakeholder' terkait, termasuk Pj (Penjabat) Bupati (Batang, red.), hari ini akan dilakukan pembersihan, kemudian penanganan yang sifatnya darurat untuk segera dilakukan pemulihan," katanya.

Ia bersyukur aktivitas di Batang bisa segera pulih, termasuk kegiatan dan aktivitas di kantor pemerintahan juga berjalan normal meski kantor bupati terdamak rusak ringan, termasuk masjid agung.

"Alhamdulillah Batang bisa segera pulih, dan kami lihat tadi sudah tadi malam kegiatan masyarakat juga berlangsung normal. termasuk pemerintahan juga normal jadi, tidak banyak terganggu. Hanya saja yang terdampak memang perlu penanganan," katanya.

Bergas mengakui sempat ada gempa susulan dengan kekuatan antara 2 Magnitudo, tetapi tidak terasa dan sejauh ini tidak ada lagi gempa susulan.

"Penanganan lebih lanjut tetap akan dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten dengan memanfaatkan potensi-potensi wilayah, termasuk dukungan dari pemerintah provinsi, baik itu dari yang sudah langsung terjun langsung itu dari Dinsos dan Dinkes," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mengatakan bahwa pihaknya sudah berkorodinasi dengan Pemkab Batang terkait dampak gempa, seperti kerusakan bangunan dan korban luka-luka.

"Kami lagi 'assessment' masalah kerusakan rumah dan sebagainya. Tentu saja upaya tindak lanjut kami terhadap kerusakan seperti apa, apakah masih bisa ditangani Pemkab Batang? Kalau enggak bisa tentu saja kami 'support'," katanya.

Saat ini, kata dia, jajaran BPBD Jateng dan organisasi perangkat daerah terkait, seperti Dinkes dan Dinsos Jateng, termasuk mendirikan dapur umum di lokasi terdampak bencana gempa bumi.

Baca juga: Polda Jateng buka dapur umum dan trauma healing korban gempa di Batang
Baca juga: BNPB siapkan tempat pengungsian untuk korban gempa di Batang, Jateng