BPJS luncurkan FRISTA, inovasi digital guna efisiensi pelayanan
8 Juli 2024 15:05 WIB
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi (kiri) mencoba teknologi pengenalan wajah BPJS Kesehatan dalam peluncuran FRISTA di Jakarta, Senin (8/7/2024). ANTARA/Sanya Dinda Susanti
Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan resmi meluncurkan Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA), sebuah teknologi identifikasi dan autentifikasi menggunakan sistem pengenalan wajah yang dinilai dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan di Jakarta, Senin, bahwa teknologi itu memiliki potensi besar dalam memastikan bahwa hanya peserta yang berhak yang dapat mengakses layanan JKN. Menurut Ghufron, upaya tersebut juga merupakan langkah besar dalam mencegah penipuan dan penyalahgunaan identitas.
"Dengan teknologi ini proses verifikasi identitas peserta akan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga mampu mengurangi antrean dan meminimalisir kesalahan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan pada FRISTA mampu mengenali wajah baik pada foto, video, maupun secara langsung dan dengan akurasi yang tinggi.
Ghufron menambahkan, FRISTA memungkinkan penerapan identitas unik menggunakan KTP Elektronik sebagai alternatif Kartu JKN dalam melakukan verifikasi dan validasi eligibilitas peserta.
Selain itu, ujarnya, hal tersebut akan meningkatkan validitas dan kualitas data peserta sesuai kepemilikan NIK pada KTP Elektronik serta memanfaatkan elemen data foto dari Dukcapil sebagai dasar validasi pada implementasi teknologi pengenalan wajah.
Selain mempermudah verifikasi, ujarnya, penerapan teknologi tersebut dinilai mampu memperluas akses layanan kesehatan, sehingga lebih inklusif.
Dia menyebutkan bahwa inisiatif tersebut mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Ghufron mengatakan, implementasi FRISTA akan dilakukan secara nasional pada layanan JKN, memastikan bahwa setiap peserta di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat dari teknologi terbaru ini. Dia menyebut bahwa BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta JKN.
Dia berharap langkah inovatif tersebut dapat menjawab tantangan yang selama ini dihadapi dalam sistem pelayanan kesehatan dengan lebih baik, serta dapat menjadi inspirasi bagi sektor-sektor lain dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia.
Ghufron juga menegaskan bahwa BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menyebutkan, inovasi ini tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan JKN, tetapi juga menjadi langkah maju dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing di kancah internasional.
Baca juga: BPJS Kesehatan pastikan Program JKN jamin layanan penyakit jantung
Baca juga: BPJS Kesehatan beri pelayanan online jangkau warga di pulau penyangga
Baca juga: BPJS Kesehatan gelontorkan puluhan triliun untuk pasien jantung
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan di Jakarta, Senin, bahwa teknologi itu memiliki potensi besar dalam memastikan bahwa hanya peserta yang berhak yang dapat mengakses layanan JKN. Menurut Ghufron, upaya tersebut juga merupakan langkah besar dalam mencegah penipuan dan penyalahgunaan identitas.
"Dengan teknologi ini proses verifikasi identitas peserta akan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga mampu mengurangi antrean dan meminimalisir kesalahan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan pada FRISTA mampu mengenali wajah baik pada foto, video, maupun secara langsung dan dengan akurasi yang tinggi.
Ghufron menambahkan, FRISTA memungkinkan penerapan identitas unik menggunakan KTP Elektronik sebagai alternatif Kartu JKN dalam melakukan verifikasi dan validasi eligibilitas peserta.
Selain itu, ujarnya, hal tersebut akan meningkatkan validitas dan kualitas data peserta sesuai kepemilikan NIK pada KTP Elektronik serta memanfaatkan elemen data foto dari Dukcapil sebagai dasar validasi pada implementasi teknologi pengenalan wajah.
Selain mempermudah verifikasi, ujarnya, penerapan teknologi tersebut dinilai mampu memperluas akses layanan kesehatan, sehingga lebih inklusif.
Dia menyebutkan bahwa inisiatif tersebut mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Ghufron mengatakan, implementasi FRISTA akan dilakukan secara nasional pada layanan JKN, memastikan bahwa setiap peserta di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat dari teknologi terbaru ini. Dia menyebut bahwa BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta JKN.
Dia berharap langkah inovatif tersebut dapat menjawab tantangan yang selama ini dihadapi dalam sistem pelayanan kesehatan dengan lebih baik, serta dapat menjadi inspirasi bagi sektor-sektor lain dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia.
Ghufron juga menegaskan bahwa BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menyebutkan, inovasi ini tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan JKN, tetapi juga menjadi langkah maju dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing di kancah internasional.
Baca juga: BPJS Kesehatan pastikan Program JKN jamin layanan penyakit jantung
Baca juga: BPJS Kesehatan beri pelayanan online jangkau warga di pulau penyangga
Baca juga: BPJS Kesehatan gelontorkan puluhan triliun untuk pasien jantung
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: