Ankara (ANTARA) - Demonstrasi digelar di seluruh Prancis pada Minggu malam menyusul hasil pemungutan suara parlemen dadakan di negara itu.
Orang-orang turun ke jalan di sejumlah kota untuk merayakan kemenangan mengejutkan aliansi sayap kiri menurut hasil penghitungan awal.
Ketegangan meningkat di Republique Square, pusat kota Paris, di mana polisi turun tangan untuk menghadapi para pengunjuk rasa, demikian laporan harian Le Figaro.
Beberapa kelompok bertopeng membakar benda-benda di jalanan, tambah harian itu.
Di kota utara Lille, polisi dilaporkan menggunakan gas air mata untuk menghalau sebanyak 500 anggota kelompok antifasis.
Marseille selatan juga dilanda aksi protes yang melibatkan 5 ribu orang, kata polisi, dengan massa meneriakkan slogan-slogan menentang kelompok sayap kanan, menurut Le Figaro.
Di kota bagian barat, Rennes, polisi menangkap 25 orang ketika ketegangan meningkat, dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi yang tidak sah dan spontan.
Aliansi kiri Front Populer Baru (NPF) diperkirakan bisa memenangkan 187 hingga 198 kursi di majelis rendah parlemen, Majelis Nasional, menurut proyeksi terbaru berdasarkan perkiraan perusahaan survei Ifop.
Aliansi Ensemble berhaluan tengah yang didukung oleh Presiden Emmanuel Macron menduduki peringkat kedua dengan 161 hingga 169 kursi, sementara partai National Rally (RN) berhaluan kanan diperkirakan akan memperoleh 135 hingga 143 kursi.
Majelis Nasional memiliki total 577 kursi, dan tidak satu pun dari tiga blok utama diproyeksikan akan memperoleh mayoritas absolut sebanyak 289 kursi.
Putaran pertama pemilihan diadakan pada 30 Juni, di mana 76 kandidat berhasil terpilih, tanpa memerlukan putaran kedua.
RN memperoleh 29,26 persen suara sendiri atau sebanyak 37 kursi, angka yang meningkat menjadi lebih dari 33 persen ketika digabungkan dengan sekutunya.
NPF memperoleh 28,06 persen atau 32 kursi, dan aliansi Ensemble berada di posisi ketiga dengan 20,04 persen atau dua kursi.
Macron membubarkan parlemen dan mengumumkan pemilu awal setelah RN memperoleh lebih dari 31 persen suara dalam pemilu Parlemen Eropa pada 9 Juni, mengalahkan blok sentrisnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Aliansi sayap kiri Prancis tolak berkoalisi dengan blok tengah Macron
Unjuk rasa di seluruh Prancis menyusul hasil pemungutan suara kilat
8 Juli 2024 14:27 WIB
Arsip Foto - Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Minggu (10/4/2022). ANTARA/Xinhua/Gao Jing/am.
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: