Jakarta (ANTARA) - Qualcomm tengah mengembangkan Snapdragon 8 Gen 4 sebagai suksesor dari Snapdragon 8 Gen 3 yang saat ini dikenal sebagai chipset kelas atas untuk gawai paling mumpuni di industri global.

Informasi terbaru mengenai chip itu kali ini datang dari pembocor teknologi Yogesh Brar yang menyebut diperkirakan chipset tersebut bakal memakan biaya yang lebih mahal hingga 30 persen dengan nilai pemasaran 220-240 dolar AS (Rp3,5 juta-Rp3,9 juta).

Laporan Gizmochina, Minggu (7/7), menyebutkan bahwa sebelumnya Snapdragon 8 Gen 3 dipasarkan seharga 190-200 dolar AS (sekitar Rp3 juta-3,2 juta).

Baca juga: Galaxy Z Flip 6 mejeng di Geekbench tampil dengan Snapdragon 8 Gen 3

Adapun kenaikan harga itu diperkirakan terjadi karena Qualcomm akan menggunakan proses TSMC 3nm N3E di Snapdragon 8 Gen 4.

Lalu untuk inti ARM dari Snapdragon 8 Gen 3 nantinya akan digantikan oleh inti yang dikembangkan sendiri oleh Oryon.

Peralihan ke inti Oryon itu diyakini sebagai faktor utama dalam harga chipset yang jauh lebih tinggi.

Baca juga: Realme GT 6T debut dengan Snapdragon 7+ Gen 3

Sebelumnya, sempat dikabarkan Qualcomm juga sedang mendesain ulang prosesor Snapdragon 8 Gen 4 dengan target frekuensi baru 4,26GHz.

Peningkatan ini diduga dirancang untuk mengatasi prosesor M4/A18 Pro dari Apple yang juga tampaknya mendukung kenaikan harga seperti yang diprediksi.

Snapdragon 8 Gen 4 dijadwalkan untuk diperkenalkan secara resmi di Snapdragon Summit akhir tahun ini pada bulan Oktober.

Namun chipset ini diperkirakan akan dirilis pada gawai pada 2025.

Baca juga: Seri Galaxy S25 digadang pakai Exynos 2500 ungguli Snapdragon 8 Gen 4

Baca juga: Snapdragon 8s Gen 3 meluncur siap tenagai gawai "flagship killer"