Moskow (ANTARA) - Pejabat NATO khawatir Presiden AS Joe Bidden akan kalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung November 2024 mendatang, demikian kutip Politico, Minggu (7/7).

NATO adalah negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Anggota NATO berjumlah 32 negara, antara lain Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, Spanyol dan AS.

Para pejabat NATO percaya bahwa kembalinya Donald Trump untuk bertarung meraih posisi sebagai presiden AS, akan merusak aliansi dan melemahkan upaya perang di Ukraina, lapor agensi berita itu. "Kami semua ingin Biden mendapatkan masa jabatan kedua untuk menghindari urusan dengan Trump lagi, tetapi ini tidak benar-benar menenangkan," kata seorang pejabat, sebagaimana dikutip Politico.

Di dalam sebuah laporan, para pejabat itu juga menyatakan kekhawatiran tentang usia dan kesehatan Biden.

"Kami tidak yakin bahwa, bahkan jika dia menang, dia bisa bertahan selama empat tahun lagi," kata seorang pejabat seperti dikutip oleh Politico.

Biden tampak bingung dan tidak konsisten sepanjang debat pertamanya dengan kandidat utama dari Partai Republik, Trump, Kamis lalu.

Inkonsistensi Biden itu lebih memperkuat daripada mengingkari kekhawatiran berkelanjutan tentang kemampuan kognitifnya di usia 81 tahun.

Penampilannya yang buruk telah menyebabkan beberapa politisi Demokrat, donor, dan pendukung lainnya memanggil untuk menggantinya sebagai kandidat.

Pemilihan presiden AS dijadwalkan pada November 2024. Kontestan utama yang diharapkan dalam surat suara adalah Biden dan Trump.

Kedua calon itu telah memenangkan cukup suara perwakilan untuk menjadi calon presumtif dari masing-masing Partai Demokrat dan Partai Republik.

Trump dan Biden dijadwalkan untuk debat lagi pada tanggal 10 September.

Sumber: Sputnik
Baca juga: Biden tegaskan tetap ikuti pemilihan presiden AS lawan Trump
Baca juga: Biden berupaya bertahan di tengah desakan mundur dari Pilpres AS
Baca juga: Joe Biden akui ia mengacaukan penampilan pada debat Pilpres