Menurutnya hal itu menjadi perenungan bagi dirinya yang pada hari Minggu ini, tengah berulang tahun ke-58. Dia menilai dedikasi yang diberikan kepada PDIP juga merupakan dedikasi terhadap gagasan Bung Karno dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Begitu banyak gagasan Bung Karno dan Bu Mega tentang bagaimana melakukan pelembagaan partai atas terang ideologi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Hasto upaya merenung bagian yang sangat penting dalam kehidupan di tengah padatnya kesibukan dirinya akhir-akhir ini. Dan menurutnya tradisi itu ia pelajari dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Mega memiliki tradisi berpikir dialektis, namun kontemplatif, maka Beliau sangat kokoh dalam prinsip, dan visinya terbangun dari dialektika alam pikir dan dirasakan dengan mata hati," katanya.
Walaupun begitu, menurutnya perenungan atau kontemplasi itu cukup dilakukan dalam waktu satu hari saja. Selanjutnya, dia mengatakan PDIP bakal mempersiapkan pencalonan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang tahapan puncaknya semakin mendekat.
Dalam Pilkada tersebut, dia pun mengaku bakal menjabarkan gagasan atau ideologi partai maupun gagasan Megawati Soekarnoputri untuk memilih calon yang akan menjadi pemimpin daerah.
"Pemimpin ideologis, profesional dan mumpuni akan kami jabarkan dengan baik," katanya.
Baca juga: Pengamat yakini Adian, Ganjar dan Ahok tingkatkan kinerja PDIP
Baca juga: Puan lirik Nadiem Makarim-Pramono Anung maju Pilkada DKI Jakarta
Baca juga: Pengamat yakini Adian, Ganjar dan Ahok tingkatkan kinerja PDIP
Baca juga: Puan lirik Nadiem Makarim-Pramono Anung maju Pilkada DKI Jakarta