Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyepakati kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di bidang peningkatan literasi sektor jasa keuangan untuk mewujudkan keluarga kecil dan sejahtera.

Penandatanganan dokumen kerja sama tersebut dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Kepala BKKBN Fasli Jalal pada acara Pembukaan Rakernas BKKBN 2014 di Jakarta, Rabu.

Kesepakatan ini bertujuan sebagai pedoman bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga dan perlindungan konsumen sesuai dengan tugas dan fungsi, serta wewenang OJK dan BKKBN.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan kerja sama ini untuk mendukung kemajuan seluruh keluarga di Indonesia agar tidak hanya sehat, namun juga sejahtera secara ekonomi dengan peningkatan pengetahuan serta akses ke lembaga keuangan.

"Kita akan buat agenda kegiatan dengan BKKBN ke daerah untuk mensosialisasikan berbagai aspek keuangan untuk pemberdayaan ekonomi keuarga. Kita akan ajak lembaga-lembaga keuangan yang sudah fokus pada pengembangan ekonomi mikro untuk mengisi program ini," katanya.

Literasi Keuangan merupakan kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menyintesakan segala sesuatu yang terkait dengan karakteristik, produk dan layanan lembaga jasa keuangan.

Dalam bidang literasi keuangan, OJK telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta PP Muhammadiyah.

Kemudian, kerja sama dengan sembilan universitas yaitu Universitas Indonesia, IPB Bogor, UGM Yogyakarta, Universitas Trisaksi, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, UNS Solo, dan Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta.