Kuningan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berupaya meningkatkan produksi ubi jalar di wilayahnya guna memenuhi kebutuhan pasar domestik serta ekspor.

Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Sabtu, mengatakan ada sejumlah program yang saat ini diterapkan untuk meningkatkan produktivitas tersebut. Salah satunya dengan memfasilitasi petani dalam memperoleh benih ubi jalar unggul.

Selain itu, para petani juga diberi pelatihan untuk menanam ubi jalar secara efisien dengan menggunakan pupuk ramah lingkungan, yang dapat mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.

Menurutnya, dengan skema tersebut ubi jalar yang dihasilkan bisa memenuhi standard kelayakan untuk bisa tembus ke pasar ekspor.

“Kami mengembangkan inovasi dalam pengolahan produk ubi jalar. Para petani juga dibantu memperluas pasar baik di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.

Baca juga: Kementan dukung petani optimalkan penjualan ubi jalar dalam negeri

Baca juga: Kementan: Cirebon berhasil ekspor ubi jalar ke Korea dan Jepang


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, produksi ubi jalar di Kabupaten Kuningan pada 2023 mencapai 108.496 ton. Jumlah tersebut meningkat dari capaian di tahun 2022 yang tercatat sekitar 100.009 ton.

Ia menyampaikan bahwa daerah sentra produksi ubi jalar di Kabupaten Kuningan berada di kawasan Cilimus, Cigandamekar dan sebagian Pancalang.

“Kuningan dikenal sebagai salah satu pusat produksi ubi jalar yang cukup signifikan di Indonesia. Oleh karenanya kami siap meningkatkan produksi komoditas ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wahyu menuturkan masyarakat di wilayahnya sudah turun-temurun menanam ubi jalar sebagai salah satu bahan pangan substitusi, terutama dalam menu makan pagi.

Pihaknya berkomitmen untuk memprioritaskan pengembangan ubi jalar menjadi komponen penting, pada program diversifikasi pangan untuk mengimbangi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kami berharap Kuningan sebagai sentra ubi jalar bisa berkembang dan terus meningkatkan produksi ubi jalar secara berkelanjutan,” tuturnya.

Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mendorong Kabupaten Kuningan bisa meningkatkan produksi ubi jalar untuk kebutuhan ekspor. Sehingga pendapatan dari devisa di sektor ini bertambah.

Dia menambahkan secara nasional luas pertanaman ubi jalar sekitar 80 ribu hektare, dan salah satu daerah sentranya berada di Kuningan.

“Jumlah produksi dalam satu tahun di Indonesia untuk ubi jalar mencapai sekitar 1,5 juta ton dan diekspor sekitar 14 ribu ton per tahun,” ujar Suwandi.

Baca juga: Peneliti: perlu olahan modern ubi jalar agar diminati pengganti terigu

Baca juga: Praktisi sarankan gunakan bibit unggul ubi jalar agar tembus ekspor