Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Persebaya menanggapi sangat serius hukuman berat yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI, sehingga merasa perlu menggunakan penasehat hukum independen untuk mendampingi manajemen mengajukan upaya banding kepada Komisi Banding PSSI. Demikian disampaikan Manajer Persebaya Indah Kurniawati kepada wartawan di Surabaya, Jumat malam, terkait rencana pengurus mengajukan banding kepada PSSI. "Ini masalah sangat serius. Hukuman yang dijatuhkan Komdis sangat berat dan membuat kami shock. Karena itu, kami juga tidak ingin setengah -setengah menghadapinya," kata Indah. Komdis PSSI dalam sidangnya di Jakarta, Kamis (7/9), menjatuhkan sanksi kepada Persebaya untuk menggelar pertandingan resmi yang diselenggarakan PSSI maupun BLI di wilayah Jatim selama satu tahun. Selain itu, Komdis juga menghukum suporter Persebaya, bonekmania dengan larangan memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia selama tiga tahun. Sanksi itu dijatuhkan Komdis, menyusul kerusuhan berbuntut anarkis yang dilakukan bonekmania saat laga delapan besar Copa Indonesia 2006, antara tuan rumah Persebaya melawan Arema di Stadion Tambaksari Surabaya, Senin (4/9). Didampingi Sekretaris Umum Persebaya Akhmad Munir, Indah Kurnia mengatakan penasehat hukum independen yang mendampingi pengurus adalah Syaiful Ma`arif SH, MHum yang berkantor di Surabaya. "Dia juga anggota tim investigasi yang dibentuk Persebaya untuk menyelidiki kasus kerusuhan pada Senin (4/9) kelabu lalu. Keberadaan penasehat independen itu juga untuk menguatkan materi banding yang akan kami ajukan," ujarnya. Menurut rencana, permohonan banding akan diajukan kepada Komding paling lambat Selasa (12/9), setelah tim investigasi mendapatkan data-data dan bukti pendukung yang diduga menjadi penyulut kerusuhan suporter.(*)