Ribuan unggas mati terinfeksi flu burung di Trenggalek
11 Februari 2014 19:53 WIB
Pemusnahan Flu Burung. Petugas Dinas Kesehatan membakar unggas yang telah terjangkit virus flu burung untuk dimusnahkan di Desa Pakis, Durenan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (11/2). Sangkar tersebut dimusnahkan untuk antisipasi dan pencegahan penyebaran virus H5N1 ke manusia akibat sekitar tujuh ribu unggas milik warga sekitar seperti burung, ayam dan itik yang mati karena positif terjangkit dan telah dimusnahkan beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Sahlan Kurniawan) ()
Trenggalek (ANTARA News) - Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memastikan kematian ribuan unggas di Desa Pakis, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akibat infeksi virus flu burung.
"Hasil uji 20 sampel bangkai di laboratorium pusat kesehatan Malang yang dikirim melalui faksimili menyatakan positif flu burung," kata Kepala Pusat kesehatan Hewan (Peskeswan) Kabupaten Trenggalek, Budi Satriawan, Selasa.
Dijelaskan, virus yang menyerang burung petelur tersebut memiliki kesamaan dengan flu burung yang menyerang pada unggas jenis ayam di daerah yang sama, sehingga berpotensi menular pada manusia.
Atas hasil uji laboratoroum tersebut, lanjut Budi, pihaknya mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pemusnahan seluruh burung puyuh maupun jenis unggas lain yang telah terinfeksi, baik yang telah maupun yang sudah mati.
Menindaklanjuti hasil tersebut, Dinas Peternakan langsung melakukan pemusnahan atau depopulasi seluruh burung puyuh tersisa dikandang yang sudah ditemukan kasus.
Hal tersebut dilakukan untuk menghentikan perkembangan virus flu burung atau H5N1 tersebut.
"Protapnya sudah jelas. Unggas yang masih hidup harus dimusnahkan dan dibakar," terangnya.
Selain itu, lanjut dr Budi disela-sela pemusnahan ribuan burung puyuh di Desa Pakis Kecamatan Durenan, pihaknya juga akan membongkar kandang burung puyuh sekaligus memusnahkannya dengan cara dibakar.
Pasalnya, dapat dipastikan kandang tersebut sudah terinfeksi virus H5N1.
Selain itu, radius dua ratus meter dari lokasi ditemukannya kasus flu burung, seluruh unggas yang ada akan divaksinasi antivirus H5N1.
Sementara untuk mencegah penularan pada manusia, kepala puskeswam ini mengimbau agar warga selalu menjaga kebersihan dan tidak melakukan kontak langsung dengan unggas yang positif terinfeksi flu burung.
Di sisi lain, pada radius 200 meter dari lokasi kandang yang terserang virus H5N1, dinas peternakan juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan, termasuk pada kandang ayam dan kambing.
Sebelumnya, sejak sepekan terakhir ribuan burung puyuh di Desa Pakis, Kecamatan Durenan mengalami kematian secara sporadis.
Dalam sehari jumlah burung yang mati di setiap peternakan rata-rata lebih dari 70 ekor. Total unggas, khususnya puyuh yang mati ditaksir mencapai 7000 ekor lebih. (SAS)
"Hasil uji 20 sampel bangkai di laboratorium pusat kesehatan Malang yang dikirim melalui faksimili menyatakan positif flu burung," kata Kepala Pusat kesehatan Hewan (Peskeswan) Kabupaten Trenggalek, Budi Satriawan, Selasa.
Dijelaskan, virus yang menyerang burung petelur tersebut memiliki kesamaan dengan flu burung yang menyerang pada unggas jenis ayam di daerah yang sama, sehingga berpotensi menular pada manusia.
Atas hasil uji laboratoroum tersebut, lanjut Budi, pihaknya mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pemusnahan seluruh burung puyuh maupun jenis unggas lain yang telah terinfeksi, baik yang telah maupun yang sudah mati.
Menindaklanjuti hasil tersebut, Dinas Peternakan langsung melakukan pemusnahan atau depopulasi seluruh burung puyuh tersisa dikandang yang sudah ditemukan kasus.
Hal tersebut dilakukan untuk menghentikan perkembangan virus flu burung atau H5N1 tersebut.
"Protapnya sudah jelas. Unggas yang masih hidup harus dimusnahkan dan dibakar," terangnya.
Selain itu, lanjut dr Budi disela-sela pemusnahan ribuan burung puyuh di Desa Pakis Kecamatan Durenan, pihaknya juga akan membongkar kandang burung puyuh sekaligus memusnahkannya dengan cara dibakar.
Pasalnya, dapat dipastikan kandang tersebut sudah terinfeksi virus H5N1.
Selain itu, radius dua ratus meter dari lokasi ditemukannya kasus flu burung, seluruh unggas yang ada akan divaksinasi antivirus H5N1.
Sementara untuk mencegah penularan pada manusia, kepala puskeswam ini mengimbau agar warga selalu menjaga kebersihan dan tidak melakukan kontak langsung dengan unggas yang positif terinfeksi flu burung.
Di sisi lain, pada radius 200 meter dari lokasi kandang yang terserang virus H5N1, dinas peternakan juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan, termasuk pada kandang ayam dan kambing.
Sebelumnya, sejak sepekan terakhir ribuan burung puyuh di Desa Pakis, Kecamatan Durenan mengalami kematian secara sporadis.
Dalam sehari jumlah burung yang mati di setiap peternakan rata-rata lebih dari 70 ekor. Total unggas, khususnya puyuh yang mati ditaksir mencapai 7000 ekor lebih. (SAS)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: