Jakarta (ANTARA) - Tobacco Control Ikatan Pelajar Muhammadiyah (TC IPM) menggelar Tobacco Control National Leadership Training (TCNLT) 2024 sebagai bentuk komitmennya dalam upaya pengendalian tembakau di Indonesia.

"Pelajar adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya tembakau. Melalui TCNLT 2024, kami berharap dapat mencetak pelajar yang memiliki kesadaran tinggi dan kemampuan untuk menggerakkan kampanye anti-tembakau di lingkungan masing-masing," kata Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) IPM, Jowanda Harahap.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, puluhan peserta yang terpilih hasil seleksi dari 12 wilayah turut hadir dalam kegiatan TCNLT yang dilaksanakan di Auditorium Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta selama dua hari ke depan pada 5-6 Juli 2024.

Baca juga: Praktisi Kesehatan: Kolaborasi perlu untuk tekan prevalensi merokok

Dalam keterangan yang sama, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam upaya pengendalian tembakau.

Dadang mengatakan, pengendalian konsumsi rokok bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi pelajar seperti IPM.

“Bentuk Muhammadiyah mendukung upaya pengendalian konsumsi rokok adalah dengan dikeluarkannya surat fatwa haram Nomor. 6//SM/MTT/III/2010 tentang hukum merokok," katanya.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyebut pentingnya menjadikan gerakan antirokok sebagai budaya yang kuat di tengah masyarakat.

"TCNLT ini bagus sekali. Artinya teman-teman harus mendorong tobacco control, gerakan anti rokok menjadi gerakan kebudayaan. Gerakan kebudayaan yang punya grup penekan yang kuat di tengah masyarakat," ujar Dahnil.

Dahnil menambahkan bahwa kampanye pengendalian konsumsi rokok merupakan program jangka panjang, dan sangat bagus jika banyak anak muda yang ikut menyuarakan kampanye ini. Dia pun mengajak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) untuk menjadi gerakan pelajar yang menawarkan solusi dan kebudayaan baru.

"IPM harus tampil menjadi gerakan pelajar yang solutif. Yang menawarkan solusi, dan menawarkan kebudayaan baru. TCNLT ini bisa menjadi salah satu langkah positif dalam mengurangi angka pengguna rokok di kalangan pelajar," pungkasnya.


Baca juga: Aparsi: Partisipasi penting agar aturan tembakau tak tuai pro-kontra