DPRD Surabaya optimistis Kota Lama jadi sarana pemberdayaan seniman
5 Juli 2024 19:49 WIB
Sejumlah pemain mementaskan drama teatrikal saat peresmian wisata Kota Lama Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/7/2024). ANTARA/Didik Suhartono
Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya optimistis kawasan wisata Kota Lama yang telah diresmikan mampu dimaksimalkan oleh pemerintah kota (pemkot) sebagai sarana memberdayakan seniman asal daerah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah, di Surabaya, Jumat, menyatakan, setiap seniman yang digandeng nantinya bisa diberi kartu identitas atau tanda pengenal dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) setempat.
"Saya menyampaikan saran itu kepada pemkot supaya memberikan wadah bagi seniman, kemudian juga ada tanda identitas," kata Laila.
Identitas itu tujuannya memperkenalkan seniman asal Kota Surabaya kepada masyarakat, sesuai keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hal itu karena pengunjung Kota Lama tidak hanya dari Surabaya, namun berpotensi mendatangkan wisatawan dari luar kota maupun turis asing.
Adanya identitas itu, nama seniman yang melakukan pentas di Kota Lama mendapatkan atensi publik, baik dari tingkat nasional maupun internasional.
Dia berharap strategi itu bisa maksimal berjalan guna memberikan dampak kebijakan revitalisasi kawasan pada peningkatan taraf kesejahteraan bagi seniman lokal, apalagi Kota Lama menjadi primadona baru bagi masyarakat.
"Kami melihatnya antusiasme masyarakat sudah tinggi ke Kota Lama," ujarnya.
Selain melibatkan seniman, Laila mendukung komitmen Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang membuka pintu bagi seluruh komunitas terlibat di dalam pengembangan Kota Lama, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan.
Laila yakin langkah tersebut semakin menghidupkan suasana Kota Lama yang kental pemandangan bangunan tempo dulu.
"Bisa dibuat pameran juga seperti di Gedung Sarinah, Jakarta," ucapnya.
Dukungan juga diberikannya terhadap upaya pemkot menyediakan beragam sarana bagi para pengunjung dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Seperti penyewaan sepeda tua, terus ada yang untuk berfoto, ada fasilitas berdagang bagi UMKM," tutur dia.
Sementara, mengingat kawasan Kota Lama memiliki konsep ruang terbuka, maka pemkot disarankan memperketat pengawasan keamanan, terutama di malam hari.
"Supaya tidak ada kejadian kriminal yang tidak diinginkan dan pengunjung bisa nyaman," kata Laila.
Baca juga: DPRD Surabaya: Pemkot maksimalkan Kota Lama perkuat nasionalisme
Baca juga: Pemkot Surabaya beri ruang kepada komunitas kenalkan Kota Lama
Baca juga: DPRD Surabaya minta PKL dan UMKM di sekitar Kota Lama diprioritaskan
Baca juga: DPRD Surabaya: Revitalisasi kota lama harus pertahankan nilai sejarah
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah, di Surabaya, Jumat, menyatakan, setiap seniman yang digandeng nantinya bisa diberi kartu identitas atau tanda pengenal dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) setempat.
"Saya menyampaikan saran itu kepada pemkot supaya memberikan wadah bagi seniman, kemudian juga ada tanda identitas," kata Laila.
Identitas itu tujuannya memperkenalkan seniman asal Kota Surabaya kepada masyarakat, sesuai keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hal itu karena pengunjung Kota Lama tidak hanya dari Surabaya, namun berpotensi mendatangkan wisatawan dari luar kota maupun turis asing.
Adanya identitas itu, nama seniman yang melakukan pentas di Kota Lama mendapatkan atensi publik, baik dari tingkat nasional maupun internasional.
Dia berharap strategi itu bisa maksimal berjalan guna memberikan dampak kebijakan revitalisasi kawasan pada peningkatan taraf kesejahteraan bagi seniman lokal, apalagi Kota Lama menjadi primadona baru bagi masyarakat.
"Kami melihatnya antusiasme masyarakat sudah tinggi ke Kota Lama," ujarnya.
Selain melibatkan seniman, Laila mendukung komitmen Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang membuka pintu bagi seluruh komunitas terlibat di dalam pengembangan Kota Lama, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan.
Laila yakin langkah tersebut semakin menghidupkan suasana Kota Lama yang kental pemandangan bangunan tempo dulu.
"Bisa dibuat pameran juga seperti di Gedung Sarinah, Jakarta," ucapnya.
Dukungan juga diberikannya terhadap upaya pemkot menyediakan beragam sarana bagi para pengunjung dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Seperti penyewaan sepeda tua, terus ada yang untuk berfoto, ada fasilitas berdagang bagi UMKM," tutur dia.
Sementara, mengingat kawasan Kota Lama memiliki konsep ruang terbuka, maka pemkot disarankan memperketat pengawasan keamanan, terutama di malam hari.
"Supaya tidak ada kejadian kriminal yang tidak diinginkan dan pengunjung bisa nyaman," kata Laila.
Baca juga: DPRD Surabaya: Pemkot maksimalkan Kota Lama perkuat nasionalisme
Baca juga: Pemkot Surabaya beri ruang kepada komunitas kenalkan Kota Lama
Baca juga: DPRD Surabaya minta PKL dan UMKM di sekitar Kota Lama diprioritaskan
Baca juga: DPRD Surabaya: Revitalisasi kota lama harus pertahankan nilai sejarah
Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: