"Sejak 2018 sampai 2023 di Fakultas Pertanian UPR sudah ada 24 mahasiswa yang menerima program beasiswa ini. Hari ini kita serahkan kembali beasiswa untuk enam mahasiswa, sehingga sampai 2024 totalnya menjadi 30 mahasiswa," kata Presiden Orangutan Republik Foundation (OURF) Gary Saphiro di Palangka Raya, Jumat.
Secara keseluruhan sejak 2006 sudah ada 304 mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia menjadi penerima beasiswa itu dengan sekitar 200 di antaranya telah diwisuda.
"Beasiswa ini hanya kami berikan untuk Indonesia, khususnya di provinsi yang ada populasi orangutan liar," kata Gary.
Dia menyebutkan beasiswa itu diberikan untuk memunculkan generasi muda yang lebih peduli orangutan, isu-isu orangutan, dan lingkungan hidup orangutan.
Program beasiswa untuk wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini sendiri terselenggara atas kerja sama Fakultas Ilmu Pertanian UPR, Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI), dan OURF.
Ketua YBNI Indonesia, Anton Nurcahyo, berharap kegiatan ini semakin mendukung berbagai upaya penyelamatan dan pelestarian orangutan.
Selain itu, para penerima beasiswa ini juga diharapkan dapat menularkan pengaruh untuk melakukan berbagai aksi kolaborasi terkait inovasi penelitian tentang lingkungan.
"Dengan mendapatkan beasiswa ini paling tidak mereka sejak mengikuti seleksi, belajar dan berkegiatan menumbuhkan rasa cinta untuk turut melestarikan orangutan," katanya.
Apalagi, para penerima beasiswa ini akan berkesempatan langsung berkolaborasi program pelestarian orangutan.
Penyerahan beasiswa OCS itu sendiri dilakukan di Gedung Pusat Penelitian Inovasi Gambut (PPIG).
Wakil Dekan III Fakultas Pertanian UPR, Prof Dr Wahyudi mengungkapkan bahwa kerja sama di bidang beasiswa ini telah dimulai sejak 2018 dan sangat membantu para mahasiswa Prodi Kehutanan.
"Tahun ini ada 17 peserta yang mengikuti seleksi, namun hanya enam orang saja yang lolos dan berhak mendapatkan beasiswa ini. Para mahasiswa ini diharapkan juga belajar menyelamatkan hutan dan satwa yang ada di dalamnya, terkhusus orangutan," katanya.
Salah satu mahasiswa penerima OCS, Agustina Marta Rudita, mengatakan seleksi beasiswa itu cukup ketat sejak berkas administrasi. "Namun saya cukup gembira. Melalui beasiswa dapat lebih mendalami tentang konservasi dan menyalurkan minat. Melalui beasiswa ini saya ingin terus berkembang dan meningkatkan kapasitas dan kualitas diri,” katanya.
Baca juga: BKSDA Kalbar evakuasi satu individu bayi orangutan
Baca juga: Empat individu orangutan dilepasliarkan di kawasan lindung Kaltim