Jakarta (ANTARA) - Prakerja berkolaborasi dengan United in Diversity Foundation (UID) dan The Sustainable Development Solutions Network (SDSN) menggelar seminar publik bersama Profesor Jeffrey D Sachs, profesor serta ekonom dari Columbia University dan advokat Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam rilis yang disiarkan oleh Prakerja di Jakarta pada Jumat, kegiatan itu yang bertajuk "Building a Sustainable Future Through Lifelong Learning and Skill Development," tersebut dihadiri lebih dari 300 tamu undangan dari berbagai kalangan mulai dari akademisi, peneliti, pengusaha, mitra pembangunan, dan perwakilan LSM/CSO, juga pemerintah.
Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2009-2014 Boediono dalam kata sambutannya menggarisbawahi pentingnya proses pembelajaran sepanjang hayat dan peran peningkatan keterampilan sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan global dalam mencapai SDG pada tahun 2030.
"Secara keseluruhan, Program Kartu Prakerja merupakan inisiatif baik yang layak untuk ditindaklanjuti. Setiap langkahnya perlu dievaluasi dengan baik dan dijalankan dengan pengelolaan yang tertib. Hanya dengan demikian, program ini akan mencapai hasil yang optimal," ujar Boediono.
Baca juga: Prakerja siapkan pelatihan "green skills" untuk kebutuhan "green job" Senada dengan Boediono, Sachs dalam pemaparannya menekankan mengenai tata kelola pada pengembangan SDM. Menurutnya, poin paling utama yang perlu diinvestasikan oleh pemerintah adalah keterampilan masyarakat.
“Untuk itu saya sangat mengapresiasi Prakerja dan pencapaiannya,” kata Sachs.
Menurut Penelitian CIPG-ADB (2023) , Prakerja berkontribusi positif terhadap 8 dari 17 SDGs. Prakerja mendukung pencapaian SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan kesempatan belajar sepanjang hayat, meningkatkan peluang mendapat pekerjaan yang lebih baik, dan mengembangkan ekosistem kemitraan publik-swasta.
Sachs menambahkan Prakerja bukan hanya mendukung pengembangan
soft skill dan kesempatan pembelajaran sepanjang hayat di Indonesia, namun juga dukungan secara finansial serta sarana pelatihan sehingga masyarakat memperoleh fasilitas peningkatan keterampilan yang berkualitas secara gratis.
Baca juga: Manajemen Prakerja ingatkan alumni internet buka ragam potensi kerja Mengakhiri kegiatan seminar publik, Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari memberikan sambutan penutup, diikuti oleh Presiden United in Diversity Foundation Tantowi Yahya.
“Kita semua, pemerintah, dan perusahaan, serta para aktivis sosial, dan masyarakat, bisa bekerja sama lebih intens untuk Indonesia dan dunia yang lebih damai, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujar Denni.
Lewat acara tersebut, Prakerja berharap dapat memberikan inspirasi mengenai pentingnya konsistensi dalam mendorong peningkatan keterampilan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantowi Yahya juga menunjukkan apresiasi terhadap upaya Prakerja dan menyambut baik kolaborasi kedua pihak tersebut. “Program Kartu Prakerja telah menunjukkan kehadirannya dalam mengembangkan keterampilan bagi angkatan kerja di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Program Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO