Sekolah di Riau libur sementara akibat asap
11 Februari 2014 09:09 WIB
Kabut Asap Pekanbaru. Kabut asap sisa kebakaran lahan dan hutan terlihat pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (7/2). Pemerintah Provinsi Riau menyatakan membutuhkan dukungan helikopter untuk pemadaman kebakaran lahan dengan bom air di daerah pesisir Riau yang sulit terjangkau karena minimnya akses transportasi. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau memutuskan untuk meliburkan sementara aktivitas sekolah di sebagian besar wilayah akibat kondisi udara makin parah tercemar asap sisa kebakaran lahan dan hutan.
"Totalnya ada sekitar 210 sekolah yang diliburkan dengan pertimbangannya karena asap makin tebal dan berbahaya khususnya untuk anak-anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Kadri Yafis, ketika dihubungi ANTARA News dari Pekanbaru, Selasa.
Para siswa mulai diliburkan selama dua hari mulai tanggal 11 hingga 12 Februari. Ia menjelaskan, sekolah yang diliburkan tersebar di 13 kecamatan di Siak. Sekolah tersebut mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA.
Ia mengatakan hanya satu daerah, yakni di Kecamatan Kandis, yang tidak diliburkan karena kondisi udara relatif sehat.
Selain itu, ia mengatakan dinas pendidikan membuat pengecualian kepada siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan 12 SMA untuk tetap belajar untuk persiapan Ujian Nasional (UN). Hanya saja, jam masuk sekolah diundur dari biasanya pukul 07.00 menjadi pukul 08.30 WIB.
"Biasanya pada siang hari asap mulai menipis," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya mengambil keputusan meliburkan sekolah juga berdasarkan pertimbangan dari laporan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak yang menyatakan kondisi udara kini dalam status berbahaya akibat asap.
Meski berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 di Kabupaten Siak hanya terpantau 1 titik panas, namun ternyata kebakaran di daerah itu cukup luas. Pada pagi ini jarak pandang di Kecamatan Bunga Raya hanya sekitar 50 meter akibat asap. Daerah Bunga Raya merupakan lokasi kebakaran lahan paling banyak di Kabupaten Siak.
"Totalnya ada sekitar 210 sekolah yang diliburkan dengan pertimbangannya karena asap makin tebal dan berbahaya khususnya untuk anak-anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Kadri Yafis, ketika dihubungi ANTARA News dari Pekanbaru, Selasa.
Para siswa mulai diliburkan selama dua hari mulai tanggal 11 hingga 12 Februari. Ia menjelaskan, sekolah yang diliburkan tersebar di 13 kecamatan di Siak. Sekolah tersebut mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA.
Ia mengatakan hanya satu daerah, yakni di Kecamatan Kandis, yang tidak diliburkan karena kondisi udara relatif sehat.
Selain itu, ia mengatakan dinas pendidikan membuat pengecualian kepada siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan 12 SMA untuk tetap belajar untuk persiapan Ujian Nasional (UN). Hanya saja, jam masuk sekolah diundur dari biasanya pukul 07.00 menjadi pukul 08.30 WIB.
"Biasanya pada siang hari asap mulai menipis," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya mengambil keputusan meliburkan sekolah juga berdasarkan pertimbangan dari laporan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak yang menyatakan kondisi udara kini dalam status berbahaya akibat asap.
Meski berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 di Kabupaten Siak hanya terpantau 1 titik panas, namun ternyata kebakaran di daerah itu cukup luas. Pada pagi ini jarak pandang di Kecamatan Bunga Raya hanya sekitar 50 meter akibat asap. Daerah Bunga Raya merupakan lokasi kebakaran lahan paling banyak di Kabupaten Siak.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: