Jalan rusak naikkan angka kecelakaan lalu lintas
10 Februari 2014 20:59 WIB
Seorang pengendara menghindari jalan rusak akibat banjir di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (6/2). Banjir yang menggenangi kawasan Ibu Kota Jakarta mengakibatkan sejumlah ruas jalan rusak parah dan sangat membahayakan para pengendara. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) ()
Bogor (ANTARA News) - Rusaknya sejumlah ruas jalan di Kota Bogor, Jawa Barat, akibat hujan yang terus mengguyur juga memicu terjadi kecelakaan lalu lintas.
Unit Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Bogor Kota mencatat sepanjang Januari terjadi sekitar 13 kecelakaan lalu lintas beberapa diantaranya diakibatkan oleh jalan rusak.
"Dari 13 kecelakan tersebut dua diantaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya luka berat dan ringan," ujar Iptu Warjo, Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor, di Bogor, Senin.
Iptu Warjo mengatakan, beragam penyebab terjadinya kecelakaan akibat jalan rusak, ada yang tengah menghindari jalan rusak lalu terjadi tabrakan, ada juga yang memang disebabkan terjatuh di jalan rusak.
Menurutnya, jumlah ruas jalan yang rusak di Kota Bogor cukup banyak, terutama di jalan-jalan protokol dan juga jalan arteri.
Selain menyebabkan kecelakaan, kerusakan jalan juga menghambat arus lalu lintas. Karena kendaraan akan berjalan lambat saat melewati jalanan rusak sehingga antrian kendaraan terjadi seperti yang terjadi di Jalan Sholis Iskandar arah simpang tol BORR, dimana penyumbatan jalan terjadi dekat jembatan.
"Arus lalu lintas ikut tersendat karena jalan rusak kendaraan harus memperlambat laju kendaraannya," ujarnya.
Beberapa ruas jalan yang rusak seperti Jalan Kapten Muslihat dekat jembatan merah, dan rel kereta api, jalan Medeka mulai dari arah pasar anyar hingga belokan PGB, Jalan Oto Iskandar Dinata, jalan Pahlawan, Cipaku, pertigaan RE Abdullah, Jalan Pulau, Empang dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 30 titik ruas jalan di kota tersebut rusak akibat hujan yang terjadi selama hampir satu bulan.
"Selama musim penghujan ini kami mencatat ada 30 titik ruas jalan yang rusak. Kerusakan ini terjadi selama hujan yang terus mengguyur Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Bida Marga dan Pengairan Kota Bogor, Boris D.
Boris menjelaskan, ruas jalan di Kota Bogor terdiri dari tiga bagian yakni jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota. Untuk jalan kota memiliki panjang 627 kilo meter. Sedangkan untuk jalan nasional dan provinsi belum diketahui data pastinya.
Menurut Boris, dari 627 km panjang jalan Kota Bogor, 10 persen mengalami kerusakan yang rata-rata tingkat kerusakannya sebesar 40 persen.
"Kerusakan di jalan kota masih tergolong sedang karena hanya 40 persen, berbentuk titik-titik yang menyebar di ruas jalan," kata Boris.
Boris mengatakan, upaya perbaikan jalan rusak telah dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan mengerhakan lima tim yang bekerja selama 24 jam memperbaiki jalanan berlobang.
Dijelaskannya, pada musim penghujan perbaikan dengan cara Hotmix tidak bisa dilakukan karena tidak cukupnya sinar matahari serta cuaca yang kurang bagus. Sehingga bila cara tersebut dilakukan potensi kerugian akan lebih besar. (LR)
Unit Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Bogor Kota mencatat sepanjang Januari terjadi sekitar 13 kecelakaan lalu lintas beberapa diantaranya diakibatkan oleh jalan rusak.
"Dari 13 kecelakan tersebut dua diantaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya luka berat dan ringan," ujar Iptu Warjo, Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor, di Bogor, Senin.
Iptu Warjo mengatakan, beragam penyebab terjadinya kecelakaan akibat jalan rusak, ada yang tengah menghindari jalan rusak lalu terjadi tabrakan, ada juga yang memang disebabkan terjatuh di jalan rusak.
Menurutnya, jumlah ruas jalan yang rusak di Kota Bogor cukup banyak, terutama di jalan-jalan protokol dan juga jalan arteri.
Selain menyebabkan kecelakaan, kerusakan jalan juga menghambat arus lalu lintas. Karena kendaraan akan berjalan lambat saat melewati jalanan rusak sehingga antrian kendaraan terjadi seperti yang terjadi di Jalan Sholis Iskandar arah simpang tol BORR, dimana penyumbatan jalan terjadi dekat jembatan.
"Arus lalu lintas ikut tersendat karena jalan rusak kendaraan harus memperlambat laju kendaraannya," ujarnya.
Beberapa ruas jalan yang rusak seperti Jalan Kapten Muslihat dekat jembatan merah, dan rel kereta api, jalan Medeka mulai dari arah pasar anyar hingga belokan PGB, Jalan Oto Iskandar Dinata, jalan Pahlawan, Cipaku, pertigaan RE Abdullah, Jalan Pulau, Empang dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 30 titik ruas jalan di kota tersebut rusak akibat hujan yang terjadi selama hampir satu bulan.
"Selama musim penghujan ini kami mencatat ada 30 titik ruas jalan yang rusak. Kerusakan ini terjadi selama hujan yang terus mengguyur Kota Bogor," ujar Kepala Dinas Bida Marga dan Pengairan Kota Bogor, Boris D.
Boris menjelaskan, ruas jalan di Kota Bogor terdiri dari tiga bagian yakni jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota. Untuk jalan kota memiliki panjang 627 kilo meter. Sedangkan untuk jalan nasional dan provinsi belum diketahui data pastinya.
Menurut Boris, dari 627 km panjang jalan Kota Bogor, 10 persen mengalami kerusakan yang rata-rata tingkat kerusakannya sebesar 40 persen.
"Kerusakan di jalan kota masih tergolong sedang karena hanya 40 persen, berbentuk titik-titik yang menyebar di ruas jalan," kata Boris.
Boris mengatakan, upaya perbaikan jalan rusak telah dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan mengerhakan lima tim yang bekerja selama 24 jam memperbaiki jalanan berlobang.
Dijelaskannya, pada musim penghujan perbaikan dengan cara Hotmix tidak bisa dilakukan karena tidak cukupnya sinar matahari serta cuaca yang kurang bagus. Sehingga bila cara tersebut dilakukan potensi kerugian akan lebih besar. (LR)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: