Ia menjelaskan makanan siap saji disediakan oleh pihaknya melalui dapur umum dibantu 25 personel taruna siaga bencana (Tagana) Parigi Moutong dan 10 personel Tagana Sulawesi Tengah.
Setiap hari dapur umum melayani warga terdampak bencana di Desa Sienjo dan Sibalago, Kecamatan Toribulu untuk memenuhi kebutuhan makan tiga kali yakni pagi, siang dan malam.
"Sebagaimana garis koordinasi dalam penanganan darurat bencana, Dinas Sosial ditugaskan mengurus logistik, termasuk menyediakan dapur umum," ujarnya.
Ia mengemukakan dapur umum beroperasi hingga masa tanggap darurat selesai, sesuai surat keputusan (SK) Bupati Parigi Moutong tentang tanggap darurat bencana banjir yang berlangsung selama 14 hari mulai 24 Juni hingga 7 Juli 2024.
Sampai saat ini pelayanan di dapur umum terlaksana dengan baik, dan ketersediaan logistik juga memadai, termasuk menurut dijadikan juga bervariasi.
Ini adalah misi kemanusiaan, maka semua personel Tagana terlibat bekerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan," tutur Safaat.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong dari sembilan desa ditetapkan status tanggap darurat, dua desa dianggap terdampak parah yakni Desa Sienjo dan Sibalago.
Peristiwa banjir bandang menerjang wilayah tersebut terjadi pada Minggu (23/6), sekitar 40 unit rumah warga rusak, 21 unit rumah hilang, 170 jiwa terpaksa mengungsi dari 601 jiwa warga terdampak dan satu orang korban jiwa.
Baca juga: BPBD Lebak siaga pada pemukiman warga dilanda banjir
Baca juga: BNPB nyatakan 718 keluarga dievakuasi akibat banjir di Rappang Sulsel