Merauke (ANTARA News) - Toyota Avanza dengan transmisi manual menjadi kendaraaan terlaris di Papua dengan penguasaan pasar sekitar 71,3 persen di segmen kendaraan serbaguna (MPV) kecil.

"Penjualan Avanza di seluruh Papua, tidak termasuk Papua Barat, mencapai 1.800 unit tahun lalu," kata Kepala Divisi Pemasaran PT Hasjrat Abadi, Edward D Lontoh di sela-sela pelepasan Avanzanantion Journey 2014, di Merauke, Senin.

PT Hasjrat Abadi merupakan salah satu dealer Toyota untuk bagian Timur Indonesia, dengan wilayah pemasaran Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, serta Maluku, dan Papua.

Menurut dia, Avanza menjadi kendaraan yang juga cocok untuk wilayah Papua dengan kondisi alam pegunungan dan infrastruktur jalan yang kadang kasar.

"Sebagian besar pelanggan membeli Avanza tipe G manual dengan dengan kapasitas mesin 1.300 cc," kata Edward.

Hal itu, kata dia, tidak hanya terkait kondisi alam serta jalan kecil dan kasar, soal harga juga menjadi pertimbangan konsumen di Papua, yang sebagian besar berasal dari dinas instansi pemerintah dan swasta, serta bisnis seperti penyewaan mobil dan taksi bandar udara (bandara).

Harga Avanza transmisi otomatik lebih mahal sekitar Rp10 jutaan dibandingkan manual.

"Rasio penjualan Avanza Otomatik, kecil sekali. Tidak tiap bulan penjualannya, hanya kalau ada yang pesan saja," ujar Edward.

Di Merauke yang menjadi "kick off" perjalanan jelajah Avanza mengelilingi nusantara, mobil tersebut juga menjadi kendaraan terlaris dengan pangsa pasar di atas 70 persen.

"Penjualannya bisa mencapai 150 unit per bulan, sementara pasar MPV di Merauke sebesar 180 ribu unit/bulan," kata Edward.

Ditambahkan GM Perencanaan Perusahaan dan Humas PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedido, Papua menjadi salah satu andalan pihaknya untuk memperluas pasar, terutama Avanza.

"Perkembangan wilayah Timur Indonesia sangat pesat, karena itu kami juga fokus pada pasar di Papua ini," katanya.

Harga Avanza di Papua sendiri, diakui Edward, lebih mahal sekitar Rp25 juta. Harga Avanza di Merauke misalnya dibandrol mulai dari Rp195 juta sampai Rp234,9 juta per unit.

"Biaya logistiknya bisa mencapai sekitar Rp25 juta - Rp30 juta/unit, karena pengiriman mobil antar wilayah di Papua harus menggunakan pesawat," kata Edward.