Komite PBB yakin pemerintahan baru Indonesia terus dukung Palestina
4 Juli 2024 18:18 WIB
Petinggi Biro Komite PBB untuk Penerapan Hak Asasi Rakyat Palestina (CEIRPP) dan pejabat Kementerian Luar Negeri RI dalam konferensi pers di kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (ANTARA/Nabil Ihsan)
Jakarta (ANTARA) - Biro Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penerapan Hak Asasi Rakyat Palestina (CEIRPP) meyakini Indonesia akan terus konsisten dalam perjuangannya mendukung Palestina di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Kami amat berharap pemerintahan (Indonesia selanjutnya) memerhatikan hal ini, mengembangkan apa yang telah dibina pemerintahan sebelumnya, dan menjaga kepemimpinan Indonesia dalam membela hak rakyat Palestina,” kata Ketua komite PBB untuk Palestina dan Wakil Tetap Senegal untuk PBB Cheikh Niang pada Kamis.
Dalam konferensi pers di kompleks Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Niang mengatakan bahwa Indonesia merupakan menjadi salah satu pemimpin perjuangan rakyat Palestina di kancah internasional.
Ia turut menyoroti begitu luasnya dukungan Indonesia terhadap Palestina yang tidak terbatas hanya pada pejabat pemerintahnya, namun juga ada pada hampir semua segmen masyarakat Indonesia.
“Kami tidak melihat ada potensi penurunan dukungan rakyat Indonesia untuk Palestina. Bahkan, bagi kami, hal tersebut seperti menjadi bagian dari DNA orang Indonesia,” kata wakil tetap Senegal itu.
Dengan demikian, ia yakin Indonesia akan tetap memainkan peranan penting tersebut dan dukungan terhadap Palestina tidak akan pupus meski di bawah pemimpin baru.
Baca juga: Komite PBB puji konsistensi RI perjuangkan hak rakyat Palestina
Menyusul agresi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Indonesia semakin intensif membela hak rakyat Palestina, termasuk menyuarakan gencatan senjata dan mendorong langkah hukum terhadap Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Indonesia turut memperjuangkan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh PBB, salah satunya dengan menyetujui Resolusi Majelis Umum PBB No. ES-10/23 yang memberi hak istimewa laksana anggota penuh untuk Palestina yang saat ini masih berstatus pengamat.
Sementara itu, saat menghadiri pertemuan Shangri-La Dialogue ke-21 di Singapura pada awal Juni lalu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga dan memantau gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo pada Sabtu (1/6).
Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
Baca juga: Dubes Palestina respons usulan pasukan gabungan RI-Malaysia di Gaza
“Kami amat berharap pemerintahan (Indonesia selanjutnya) memerhatikan hal ini, mengembangkan apa yang telah dibina pemerintahan sebelumnya, dan menjaga kepemimpinan Indonesia dalam membela hak rakyat Palestina,” kata Ketua komite PBB untuk Palestina dan Wakil Tetap Senegal untuk PBB Cheikh Niang pada Kamis.
Dalam konferensi pers di kompleks Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Niang mengatakan bahwa Indonesia merupakan menjadi salah satu pemimpin perjuangan rakyat Palestina di kancah internasional.
Ia turut menyoroti begitu luasnya dukungan Indonesia terhadap Palestina yang tidak terbatas hanya pada pejabat pemerintahnya, namun juga ada pada hampir semua segmen masyarakat Indonesia.
“Kami tidak melihat ada potensi penurunan dukungan rakyat Indonesia untuk Palestina. Bahkan, bagi kami, hal tersebut seperti menjadi bagian dari DNA orang Indonesia,” kata wakil tetap Senegal itu.
Dengan demikian, ia yakin Indonesia akan tetap memainkan peranan penting tersebut dan dukungan terhadap Palestina tidak akan pupus meski di bawah pemimpin baru.
Baca juga: Komite PBB puji konsistensi RI perjuangkan hak rakyat Palestina
Menyusul agresi Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Indonesia semakin intensif membela hak rakyat Palestina, termasuk menyuarakan gencatan senjata dan mendorong langkah hukum terhadap Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Indonesia turut memperjuangkan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh PBB, salah satunya dengan menyetujui Resolusi Majelis Umum PBB No. ES-10/23 yang memberi hak istimewa laksana anggota penuh untuk Palestina yang saat ini masih berstatus pengamat.
Sementara itu, saat menghadiri pertemuan Shangri-La Dialogue ke-21 di Singapura pada awal Juni lalu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga dan memantau gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo pada Sabtu (1/6).
Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
Baca juga: Dubes Palestina respons usulan pasukan gabungan RI-Malaysia di Gaza
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: