Kairo (ANTARA News) - Pemerintah Mesir menuduh Ikhwanul Muslimin membentuk satu sayap militer untuk menyerang pasukan keamanan, hal ini akan meningkatkan tekanan terhadap kelompok yang sudah menghadapi tindakan keras itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri tampil di televisi untuk
mengumumkan bahwa satuan militer itu telah ditemukan, dan menunjuk 12 orang yang katanya sebagai anggota.
Ia mengatakan kelompok itu telah menembak mati lima petugas kepolisian bulan lalu di Provinsi Beni Suef. Demikian diberitakan Reuters.
Pemerintah Mesir telah menindak keras pada Ikhwanul Muslimin sejak panglima militer Marsekal Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam pada Juli.
Kelompok ini telah dicap sebagai kelompok teroris, dan pasukan keamanan telah menewaskan sekitar 1.000 anggotanya di jalan-jalan.
Ikhwanul Muslimin, yang mengatakan pihaknya bertentangan dengan
kekerasan, menuduh Sisi yang mementaskan kudeta dan merusak demokrasi.
Televisi pemerintah menayangkan apa yang dikatakan pengakuan oleh salah satu anggota sayap militer. Dia ingat bertemu dengan seorang pria yang dia katakan telah menawarkan untuk mengajarkan dirinya dan orang-orang lain bagaimana menggunakan senjata.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah dukungan militer telah melakukan pelanggaran luas hak asasi manusia dan perbedaan pendapat.
(H-AK)
Mesir: Ikhwanul Muslimin bentuk sayap militer
10 Februari 2014 08:18 WIB
Ilustrasi - Pendukung Ikhwanul Muslimin dan Presiden Mesir Mohamed Mursi yang digulingkan mengikuti aksi protes menentang militer dan menteri dalam negeri di kota Maadi, selatan Kairo. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: