BMKG: Waspada gelombang 3,5 meter di perairan Kalsel pada 5-12 Juli
4 Juli 2024 15:51 WIB
Tangkapan layar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kalimantan Selatan (BMKG Kalsel) mengeluarkan imbauan potensi gelombang tinggi mencapai 3,5 meter di perairan Kalsel pada 5-12 Juli 2024. (ANTARA/Instagram/@cuacakalsel)
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluarkan peringatan bagi nelayan dan warga pesisir terkait potensi gelombang laut setinggi 3,5 meter di perairan itu pada 5-12 Juli 2024.
Petugas jaga Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Kalsel, Fitma Surya Arghani di Banjarbaru, Kamis, mengatakan potensi gelombang laut tinggi disebabkan fase bulan baru yang meningkatkan ketinggian pasang air secara maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata Fitma, banjir pesisir (rob) berpotensi di pesisir wilayah Kalsel.
Baca juga: BMKG: Hujan sedang-lebat di mayoritas wilayah RI pada kamis
“Masyarakat pesisir diimbau selalu waspada untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut dan fenomena rob,” kata Fitma.
Fitma mengungkapkan pasang maksimum air laut berpotensi di wilayah perairan Kotabaru pada pukul 05.00-09.00 Wita dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Sedangkan wilayah yang berpotensi terdampak gelombang pasang di pesisir Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Fitma menambahkan fenomena tersebut berpeluang berdampak juga pada aktivitas masyarakat dan transportasi di pelabuhan, seperti bongkar muat barang, penumpang kapal laut, nelayan, pemukiman pesisir, dan perikanan darat.
Baca juga: BMKG: Anomali cuaca picu hujan sepekan terakhir di wilayah Sulsel
Potensi pasang gelombang maksimum laut meliputi perairan Kalimantan Tengah bagian timur dengan arah angin tenggara-selatan berkecepatan 5-21 knot, dan tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter.
Pada Laut Jawa bagian Tengah, kata dia, arah angin dari timur laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-20 knot dan tinggi gelombang 1,5 - 3,0 meter. Sementara di Laut Jawa bagian Timur, lanjutnya, arah angin dari timur-Tenggara berkecepatan 7-26 knot dan tinggi gelombang 1,5 - 3,5 meter.
Sedangkan di perairan Kotabaru, arah angin dari barat daya-timur laut berkecepatan 3-15 knot dengan tinggi gelombang 1-1,5 meter.
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan sedang-lebat disertai petir di DIY
Petugas jaga Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Kalsel, Fitma Surya Arghani di Banjarbaru, Kamis, mengatakan potensi gelombang laut tinggi disebabkan fase bulan baru yang meningkatkan ketinggian pasang air secara maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata Fitma, banjir pesisir (rob) berpotensi di pesisir wilayah Kalsel.
Baca juga: BMKG: Hujan sedang-lebat di mayoritas wilayah RI pada kamis
“Masyarakat pesisir diimbau selalu waspada untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut dan fenomena rob,” kata Fitma.
Fitma mengungkapkan pasang maksimum air laut berpotensi di wilayah perairan Kotabaru pada pukul 05.00-09.00 Wita dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Sedangkan wilayah yang berpotensi terdampak gelombang pasang di pesisir Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Fitma menambahkan fenomena tersebut berpeluang berdampak juga pada aktivitas masyarakat dan transportasi di pelabuhan, seperti bongkar muat barang, penumpang kapal laut, nelayan, pemukiman pesisir, dan perikanan darat.
Baca juga: BMKG: Anomali cuaca picu hujan sepekan terakhir di wilayah Sulsel
Potensi pasang gelombang maksimum laut meliputi perairan Kalimantan Tengah bagian timur dengan arah angin tenggara-selatan berkecepatan 5-21 knot, dan tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter.
Pada Laut Jawa bagian Tengah, kata dia, arah angin dari timur laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-20 knot dan tinggi gelombang 1,5 - 3,0 meter. Sementara di Laut Jawa bagian Timur, lanjutnya, arah angin dari timur-Tenggara berkecepatan 7-26 knot dan tinggi gelombang 1,5 - 3,5 meter.
Sedangkan di perairan Kotabaru, arah angin dari barat daya-timur laut berkecepatan 3-15 knot dengan tinggi gelombang 1-1,5 meter.
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan sedang-lebat disertai petir di DIY
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: