SKK Migas galakkan pengeboran untuk kejar target 1 juta barel per hari
4 Juli 2024 11:03 WIB
Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti (tengah) foto bersama setelah konferensi pers acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (4/7/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Batam (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggalakkan pengeboran sumur minyak untuk mengejar tercapainya target 1 juta barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) pada 2030.
“Kegiatan pengeboran ditambah. Kami mempunyai long term planning bahwa di tahun depan, pengeboran sumur itu ada seribu sumur,” ujar Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam konferensi pers acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Shinta menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan target 1 juta barel pada 2030, Indonesia masih tertinggal dalam produksi minyak dan gas bumi (migas), terutama minyak.
Ia menilai, satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi adalah melalui peningkatan aktivitas.
“Apakah (target 1 juta barel) bisa ditawar? Apakah keadaan kita baik-baik saja? Kita tidak baik-baik saja. Kita masih ketinggalan dalam produksi migas, terutama minyak,” kata Shinta.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung peningkatan aktivitas pengeboran, Shinta meminta kepada penyedia jasa untuk mulai mempersiapkan berbagai aspek yang diperlukan, seperti tercukupinya jumlah rig atau menara pengeboran, hingga pipa-pipa.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa SKK Migas telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempermudah perizinan.
“Kami berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk kemudahan izin-izin,” ujar Shinta.
Baca juga: SKK Migas tegaskan target lifting 1 juta BOPD tidak berubah
Dalam kesempatan tersebut, Shinta juga mengatakan bahwa penyelenggaraan acara Pre-Indonesia Upstream Oil & Gas Supply Chain Management & National Capacity Building (IOG SCM & NCB) Summit 2024 di Batam, Kepulauan Riau, merupakan salah satu upaya untuk mencapai target 1 juta BOPD pada 2030.
Batam, kata dia melanjutkan, menjadi tempat berkumpulnya penyedia jasa yang langsung mengerjakan kegiatan atau aktivitas operasional.
“Sehingga kami tanyakan langsung, untuk bisa siap seribu sumur tahun depan, apa yang kurang? Apa yang bisa kami bantu? Tapi kami juga sampaikan tentang long term planning kami, serta meminta tolong untuk mendukung kami,” kata Shinta.
Baca juga: SKK Migas targetkan 133 proyek non-PSN senilai Rp58 triliun pada 2029
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa realisasi lifting minyak pada Kuartal I 2024 sebesar 563 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD).
Capaian tersebut menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan realisasi lifting migas pada Kuartal I 2023 yang sebesar 612,7 ribu BOPD.
Oleh karena itu, Arifin berpesan kepada Shinta Damayanti untuk menjaga tingkat produksi migas nasional. Menurut Arifin, tantangan SKK Migas pada 2024 untuk mencapai target produksi lifting migas lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kegiatan pengeboran ditambah. Kami mempunyai long term planning bahwa di tahun depan, pengeboran sumur itu ada seribu sumur,” ujar Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam konferensi pers acara Pre IOG SCM & NCB Summit di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Shinta menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan target 1 juta barel pada 2030, Indonesia masih tertinggal dalam produksi minyak dan gas bumi (migas), terutama minyak.
Ia menilai, satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi adalah melalui peningkatan aktivitas.
“Apakah (target 1 juta barel) bisa ditawar? Apakah keadaan kita baik-baik saja? Kita tidak baik-baik saja. Kita masih ketinggalan dalam produksi migas, terutama minyak,” kata Shinta.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung peningkatan aktivitas pengeboran, Shinta meminta kepada penyedia jasa untuk mulai mempersiapkan berbagai aspek yang diperlukan, seperti tercukupinya jumlah rig atau menara pengeboran, hingga pipa-pipa.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa SKK Migas telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempermudah perizinan.
“Kami berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk kemudahan izin-izin,” ujar Shinta.
Baca juga: SKK Migas tegaskan target lifting 1 juta BOPD tidak berubah
Dalam kesempatan tersebut, Shinta juga mengatakan bahwa penyelenggaraan acara Pre-Indonesia Upstream Oil & Gas Supply Chain Management & National Capacity Building (IOG SCM & NCB) Summit 2024 di Batam, Kepulauan Riau, merupakan salah satu upaya untuk mencapai target 1 juta BOPD pada 2030.
Batam, kata dia melanjutkan, menjadi tempat berkumpulnya penyedia jasa yang langsung mengerjakan kegiatan atau aktivitas operasional.
“Sehingga kami tanyakan langsung, untuk bisa siap seribu sumur tahun depan, apa yang kurang? Apa yang bisa kami bantu? Tapi kami juga sampaikan tentang long term planning kami, serta meminta tolong untuk mendukung kami,” kata Shinta.
Baca juga: SKK Migas targetkan 133 proyek non-PSN senilai Rp58 triliun pada 2029
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa realisasi lifting minyak pada Kuartal I 2024 sebesar 563 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD).
Capaian tersebut menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan realisasi lifting migas pada Kuartal I 2023 yang sebesar 612,7 ribu BOPD.
Oleh karena itu, Arifin berpesan kepada Shinta Damayanti untuk menjaga tingkat produksi migas nasional. Menurut Arifin, tantangan SKK Migas pada 2024 untuk mencapai target produksi lifting migas lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: