Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan titik panas (hotspot) di daratan Sumatera menurun drastis dari 189 menjadi hanya 16 titik.
"Itu merupakan hasil pantauan Satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin kepada ANTARA News di Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan, jika sebelumnya titik panas tersebar di sebanyak lima provinsi seperti Riau (155 titik), Sumatera Utara (19), Aceh (11), dan Kepulauan Riau (empat) serta Bangka Belitung (satu), kali ini hanya berada di tiga provinsi.
Yakni, demikian Ibnu, di Provinsi Aceh ada sebanyak delapan titik, kemudian Sumatera Utara terdapat tiga titik, dan di Riau terdeteksi ada lima titik.
Khusus di Provinsi Riau, lanjut kata Ibnu, titik panas tersebar di tiga kabupaten meliputi Bengkalis dan Siak masing-masing dua "hotspot" dana di Rokan Hilir ada satu titik panas.
Titik panas merupakan indikasi peristiwa kebakaran lahan di suatu kawasan tertentu dengan temperatur maksimum 45 derajat celsius.
Ia mengatakan, untuk di Riau juga terpantau jauh menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 155 titik tersebar di enam kabupaten/kota.
"Seperti Bengalis 62, Indragiri Hilir 19, Dumai 1, Pelalawan 43, Rokan Hilir 12, dan Siak 18 titik," katanya.
Ibnu mengatakan, BMKG Stasiun Pekanbaru hanya turut memantau kejadian kebakaran lahan di Riau lewat Satelite Terra dan Aqua untuk kemudian menjadi rujukan bagi pemerintah daerah dalam upaya antisipasi.
Titik panas di Sumatera menurun drastis
9 Februari 2014 12:38 WIB
Ilustrasi--Kepulan asap akibat kebakaran hutan di Riau. (FOTO ANTARA/Fachrozi Amri)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: