Sekjen Kemnaker tertarik pelajari pengelolaan SDM di China
3 Juli 2024 21:46 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi (tengah) dalam unjungan ke Head Quarters Kementerian SDM dan Jaminan Sosial China di Beijing, China, Rabu (3/7/2024). ANTARA/HO-Kementerian Ketenagakerjaan RI
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengungkapkan minatnya untuk mempelajari pengelolaan sumber daya manusia oleh Pemerintah China yang membuat mereka mampu membangun negaranya dengan pesat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Anwar menyebutkan bahwa salah satu faktor kunci penentu keberhasilan pembangunan suatu negara adalah pengelolaan SDM.
"Dengan jumlah penduduk sangat besar dan pernah mengalami bonus demografi, Pemerintah RRC termasuk negara yang berhasil mengelola SDM-nya," katanya.
Dia mengungkapkan minat tersebut saat melakukan kunjungan ke Head Quarters Kementerian SDM dan Jaminan Sosial China di Beijing, China.
Menurut dia, dengan transformasi digital dan perkembangan manufaktur di China, pembangunan dan ekonominya berkembang sangat pesat, hingga dapat meraih predikat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia.
Dia menyebutkan bahwa saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 214 juta orang. Sebanyak 149,38 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja, dan tingkat pengangguran mencapai 4,28 persen.
"Pemerintah Indonesia memiliki tantangan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi rakyatnya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah terus berupaya membenahi sistem ketenagakerjaan di Indonesia, antara lain dengan mengembangkan Labour Market Information System yang lengkap, komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat; pengembangan pelatihan vokasi.
Selain itu, peningkatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk membantu kesesuaian kebutuhan pasar dan industri, dan pengembangan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Dalam upaya mewujudkan hal ini, kami melakukan penjajakan dengan negara lain untuk memperluas jejaring dan melihat potensi kerja sama dalam rangka pembangunan dan peningkatan sektor ketenagakerjaan di Indonesia," ujar dia menuturkan.
Dalam kunjungan tersebut Anwar Sanusi diterima oleh Jiang Wei, Deputy Director General; Wu Jingjing, Director for Bilateral Cooperation; dan Xu Rihua, selaku Director level officer for Bilateral Cooperation China.
Baca juga: Kemnaker ajak pemangku kepentingan samakan pemahaman penerapan UU KIA
Baca juga: Kemnaker gelar "business matching" dengan industri perhotelan Jepang
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Anwar menyebutkan bahwa salah satu faktor kunci penentu keberhasilan pembangunan suatu negara adalah pengelolaan SDM.
"Dengan jumlah penduduk sangat besar dan pernah mengalami bonus demografi, Pemerintah RRC termasuk negara yang berhasil mengelola SDM-nya," katanya.
Dia mengungkapkan minat tersebut saat melakukan kunjungan ke Head Quarters Kementerian SDM dan Jaminan Sosial China di Beijing, China.
Menurut dia, dengan transformasi digital dan perkembangan manufaktur di China, pembangunan dan ekonominya berkembang sangat pesat, hingga dapat meraih predikat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia.
Dia menyebutkan bahwa saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 214 juta orang. Sebanyak 149,38 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja, dan tingkat pengangguran mencapai 4,28 persen.
"Pemerintah Indonesia memiliki tantangan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi rakyatnya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah terus berupaya membenahi sistem ketenagakerjaan di Indonesia, antara lain dengan mengembangkan Labour Market Information System yang lengkap, komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat; pengembangan pelatihan vokasi.
Selain itu, peningkatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk membantu kesesuaian kebutuhan pasar dan industri, dan pengembangan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Dalam upaya mewujudkan hal ini, kami melakukan penjajakan dengan negara lain untuk memperluas jejaring dan melihat potensi kerja sama dalam rangka pembangunan dan peningkatan sektor ketenagakerjaan di Indonesia," ujar dia menuturkan.
Dalam kunjungan tersebut Anwar Sanusi diterima oleh Jiang Wei, Deputy Director General; Wu Jingjing, Director for Bilateral Cooperation; dan Xu Rihua, selaku Director level officer for Bilateral Cooperation China.
Baca juga: Kemnaker ajak pemangku kepentingan samakan pemahaman penerapan UU KIA
Baca juga: Kemnaker gelar "business matching" dengan industri perhotelan Jepang
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: