Jayapura (ANTARA News) - Bupati Kepulauan Yapen di Papua, Tonny Tesar, membenarkan pascakontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata, sekitar 30 kepala keluarga (KK) warga Kampung Sanawa masih mengungsi.
"Saat ini sekitar 30-an KK yang mengungsi karena takut setelah terjadi baku tembak, Sabtu (1/2) lalu," katanya kepada ANTARA News melalui telepon selular, Sabtu.
Ia menjelaskan, para pengungsi itu saat ini tinggal di pinggiran sungai yang jaraknya juga tidak jauh dari kampung mereka.
Selain penduduk kampung Sasawa, menurut dia, sebelumnya penduduk kampung Kanawa juga mengungsi, namun saat ini sudah kembali dan hanya tinggal lima (5) KK yang masih berada di pengungsian.
Pemerintah kabupaten, menurut dia, akan saat ini terus berupaya untuk meminta mereka agar mau kembali ke kampung halamannya, apalagi akibat mengungsi anak-anak tidak dapat bersekolah.
"Kami berharap warga kampung Sanawa segera kembali dari pengungsiannya sehingga anak-anak dapat kembali ke sekolah," ujarnya.
Menurut Tesar, dari laporan yang diterima warga yang mengungsi, ternyata mereka takut diangkap aparat keamanan pascakontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) yang memang lokasinya dekat dengan kampung mereka.
Namun, pihaknya akan terus berupaya meminta mereka kembali ke kampung, karena aparat keamanan tidak mungkin menangkap warga yang tidak terlibat, ungkapnya.
Aksi baku tembak antara aparat keamanan yang terdiri atas TNI-Polri dengan KSB itu terjadi Sabtu (1/2) saat hendak membubarkan latihan militer yang digelar kelompok tersebut.
Akibat kontak senjata, dua anggota terluka namun aparat keamanan berhasil menyita senjata rakitan yang digunakan serta menangkap anggota kelompok tersebut. (*)
(T.E006/B/A011/A011) 08-02-2014 15:08:33
Pascakontak senjata puluhan warga Sanawa mengungsi
8 Februari 2014 15:57 WIB
Dokumen foto kawasan Kepulauan Yapen. (id.wikipedia.com)
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: