Wakil dubes Inggris: "Green Economy Expo" tepat untuk dunia saat ini
3 Juli 2024 17:12 WIB
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matt Downing dalam Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/7/2024). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jakarta (ANTARA) - Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matt Downing menyatakan Green Economy Expo 2024 yang mengusung tema “Advancing Technology, Innovation, and Circularity” merupakan konsep yang sangat tepat untuk keadaan dunia saat ini.
“Tema pameran ini adalah kemajuan teknologi, inovasi, dan sirkularitas, dan ketiganya merupakan konsep yang sangat tepat untuk dunia saat ini. Ini adalah dunia dengan tantangan yang semakin kompleks dan saling berhubungan. Perubahan iklim, konflik, teknologi baru, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa di antaranya,” ujarnya dalam Green Economy Expo (GEE) 2024 yang diagendakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.
Sebagai komunitas global, lanjutnya, hampir seluruh negara di dunia telah menetapkan target-target ambisius untuk melestarikan dunia demi generasi mendatang. Mulai dari Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, hingga Global Biodiversity Framework.
Namun, berbagai target yang hendak dicapai tidak berada di jalur tepat, sehingga memberikan dampak terhadap Indonesia akibat padanya perubahan iklim, peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
Baca juga: Airlangga sebut RI punya peluang dalam pengembangan ekonomi hijau
Karena itu, perubahan bertahap saja tidak akan cukup, tetapi dibutuhkan transformasi dalam mengubah gaya hidup seluruh elemen masyarakat, redefinisi ulang tentang apa itu kekayaan dan kemajuan, serta menentukan dengan baik bagaimana cara mengkonsumsi dan apa yang hendak dikonsumsi.
“Jadi teknologi, inovasi, sirkularitas adalah tiga elemen yang sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dan salah satu negara dengan perekonomian terbesar, Indonesia merupakan pemain yang sangat penting dalam hal ini. Hal ini akan mempunyai dampak dan juga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kita semua, dan kita dapat belajar banyak dari Indonesia, dan kita dapat saling membantu dalam perjalanan ini.” ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa ada beberapa perusahaan asal Inggris yang mengikuti GEE 2024. Salah satu di antaranya ialah HSBC yang memelopori inisiatif keuangan ramah lingkungan.
Selain itu, Matt Downing turut mengungkapkan rasa senang karena Inggris dapat mendukung beberapa inisiatif pemerintah Indonesia untuk mendorong keberlanjutan dan menciptakan peluang bagi inovasi teknologi ramah lingkungan dan sirkularitas.
Baca juga: Bappenas adakan Green Economy Expo pada 3-5 Juli 2024
“Kami memiliki UK-Indonesia Tech Hub, yang melaluinya kami telah membina 88 start-up teknologi, dan 21 di antaranya sedang mengembangkan solusi digital untuk membantu memecahkan tantangan sosial dan lingkungan. Proyek hub digital kami yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia juga membina start-up teknologi ramah lingkungan dan teknologi iklim di Jawa Timur dan Bali,” ungkap Wakil Dubes Inggris.
Pihaknya juga bangga dapat bermitra dengan Indonesia dalam Just Energy Transition Partnership (JETP), Low Carbon Development Initiative (LCDI), serta kerja sama dengan mitra Green Finance Initiative dari Inggris
“Inggris adalah mitra setia yang mendukung transisi Indonesia menuju pembangunan rendah karbon dan ekonomi sirkular. Kolaborasi kita sudah merupakan bukti dari tujuan kita bersama. Jadi, saya sangat berharap kita dapat memperkuat kemitraan kita untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan sejahtera bagi kita semua,” kata Matt Downing.
“Tema pameran ini adalah kemajuan teknologi, inovasi, dan sirkularitas, dan ketiganya merupakan konsep yang sangat tepat untuk dunia saat ini. Ini adalah dunia dengan tantangan yang semakin kompleks dan saling berhubungan. Perubahan iklim, konflik, teknologi baru, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa di antaranya,” ujarnya dalam Green Economy Expo (GEE) 2024 yang diagendakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.
Sebagai komunitas global, lanjutnya, hampir seluruh negara di dunia telah menetapkan target-target ambisius untuk melestarikan dunia demi generasi mendatang. Mulai dari Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, hingga Global Biodiversity Framework.
Namun, berbagai target yang hendak dicapai tidak berada di jalur tepat, sehingga memberikan dampak terhadap Indonesia akibat padanya perubahan iklim, peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.
Baca juga: Airlangga sebut RI punya peluang dalam pengembangan ekonomi hijau
Karena itu, perubahan bertahap saja tidak akan cukup, tetapi dibutuhkan transformasi dalam mengubah gaya hidup seluruh elemen masyarakat, redefinisi ulang tentang apa itu kekayaan dan kemajuan, serta menentukan dengan baik bagaimana cara mengkonsumsi dan apa yang hendak dikonsumsi.
“Jadi teknologi, inovasi, sirkularitas adalah tiga elemen yang sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dan salah satu negara dengan perekonomian terbesar, Indonesia merupakan pemain yang sangat penting dalam hal ini. Hal ini akan mempunyai dampak dan juga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kita semua, dan kita dapat belajar banyak dari Indonesia, dan kita dapat saling membantu dalam perjalanan ini.” ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa ada beberapa perusahaan asal Inggris yang mengikuti GEE 2024. Salah satu di antaranya ialah HSBC yang memelopori inisiatif keuangan ramah lingkungan.
Selain itu, Matt Downing turut mengungkapkan rasa senang karena Inggris dapat mendukung beberapa inisiatif pemerintah Indonesia untuk mendorong keberlanjutan dan menciptakan peluang bagi inovasi teknologi ramah lingkungan dan sirkularitas.
Baca juga: Bappenas adakan Green Economy Expo pada 3-5 Juli 2024
“Kami memiliki UK-Indonesia Tech Hub, yang melaluinya kami telah membina 88 start-up teknologi, dan 21 di antaranya sedang mengembangkan solusi digital untuk membantu memecahkan tantangan sosial dan lingkungan. Proyek hub digital kami yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia juga membina start-up teknologi ramah lingkungan dan teknologi iklim di Jawa Timur dan Bali,” ungkap Wakil Dubes Inggris.
Pihaknya juga bangga dapat bermitra dengan Indonesia dalam Just Energy Transition Partnership (JETP), Low Carbon Development Initiative (LCDI), serta kerja sama dengan mitra Green Finance Initiative dari Inggris
“Inggris adalah mitra setia yang mendukung transisi Indonesia menuju pembangunan rendah karbon dan ekonomi sirkular. Kolaborasi kita sudah merupakan bukti dari tujuan kita bersama. Jadi, saya sangat berharap kita dapat memperkuat kemitraan kita untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan sejahtera bagi kita semua,” kata Matt Downing.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: