Tagana salurkan bantuan untuk warga terdampak bencana di Tasikmalaya
3 Juli 2024 16:19 WIB
Tagana menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana alam longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Tagana Tasikmalaya)
Tasikmalaya (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih terus siaga untuk membantu merelokasi warga dan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak bencana alam tanah longsor dan banjir di sejumlah daerah di Tasikmalaya.
"Untuk Tagana masih penyaluran bantuan bersama Dinsos Kabupaten Tasikmalaya, kementerian dan Dinsos Provinsi Jabar," kata Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Rabu.
Baca juga: Banjir lumpur rusak 7,5 hektare lahan perkebunan & pertanian di Sigi
Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya, Minggu (30/6) telah menyebabkan bencana alam tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Tasikmalaya seperti di Salawu, dan Cigalontang.
Bencana itu, kata dia, telah menyebabkan rumah warga rusak, dan mengancam bahaya bagi sejumlah rumah penduduk lainnya, sehingga penghuninya harus mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Beberapa warga di Salawu dan Cigalontang yang terdampak dan mengalami rumah rusak berat serta terancam, sudah dievakuasi ke rumah kerabatnya dan sudah diberikan bantuan tanggap darurat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga terdampak bencana alam di antaranya sembako, matras, terpal, kasur lipat, peralatan dapur, alat kebersihan dan kebutuhan lainnya untuk anak-anak dan dewasa.
Bantuan yang diberikan ke daerah terdampak bencana itu, kata dia, disesuaikan dengan kondisi warganya, dan memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak, seperti memastikan kebutuhan makannya dan tempat tidur.
"Disesuaikan dengan tingkat kerusakannya serta kebutuhan mendesak," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI harap saluran air di Petogogan mampu atasi banjir
Ia menyampaikan, saat ini tim Tagana Tasikmalaya maupun dari instansi lainnya yang turun ke lapangan masih melakukan pendataan dan kebutuhan apa saja bagi warga terdampak bencana alam.
Sambil pengumpulan data di lapangan, kata dia, tim gabungan di lapangan melakukan proses evakuasi barang berharga warga, kemudian membuka akses jalan agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
"Evakuasi barang sudah selesai, buka akses jalan sudah dilakukan ke tempat yang terisolir di Desa Nangtang, Kecamatan Cigalontang, walau hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki," katanya.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya terdapat 67 titik lokasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan bencana lainnya tersebar di 11 kecamatan.
Terkait jumlah rumah yang terdampak bencana longsor di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu terdapat 74 rumah rusak ringan, sedang, dan berat yang sebagian penghuninya harus mengungsi di tenda dan rumah kerabatnya.
Baca juga: BPBD DKI catat empat RT di Jaktim terendam banjir pada Selasa siang
"Untuk Tagana masih penyaluran bantuan bersama Dinsos Kabupaten Tasikmalaya, kementerian dan Dinsos Provinsi Jabar," kata Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya saat dihubungi melalui telepon seluler di Tasikmalaya, Rabu.
Baca juga: Banjir lumpur rusak 7,5 hektare lahan perkebunan & pertanian di Sigi
Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya, Minggu (30/6) telah menyebabkan bencana alam tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Tasikmalaya seperti di Salawu, dan Cigalontang.
Bencana itu, kata dia, telah menyebabkan rumah warga rusak, dan mengancam bahaya bagi sejumlah rumah penduduk lainnya, sehingga penghuninya harus mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Beberapa warga di Salawu dan Cigalontang yang terdampak dan mengalami rumah rusak berat serta terancam, sudah dievakuasi ke rumah kerabatnya dan sudah diberikan bantuan tanggap darurat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga terdampak bencana alam di antaranya sembako, matras, terpal, kasur lipat, peralatan dapur, alat kebersihan dan kebutuhan lainnya untuk anak-anak dan dewasa.
Bantuan yang diberikan ke daerah terdampak bencana itu, kata dia, disesuaikan dengan kondisi warganya, dan memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak, seperti memastikan kebutuhan makannya dan tempat tidur.
"Disesuaikan dengan tingkat kerusakannya serta kebutuhan mendesak," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI harap saluran air di Petogogan mampu atasi banjir
Ia menyampaikan, saat ini tim Tagana Tasikmalaya maupun dari instansi lainnya yang turun ke lapangan masih melakukan pendataan dan kebutuhan apa saja bagi warga terdampak bencana alam.
Sambil pengumpulan data di lapangan, kata dia, tim gabungan di lapangan melakukan proses evakuasi barang berharga warga, kemudian membuka akses jalan agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
"Evakuasi barang sudah selesai, buka akses jalan sudah dilakukan ke tempat yang terisolir di Desa Nangtang, Kecamatan Cigalontang, walau hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki," katanya.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya terdapat 67 titik lokasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan bencana lainnya tersebar di 11 kecamatan.
Terkait jumlah rumah yang terdampak bencana longsor di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu terdapat 74 rumah rusak ringan, sedang, dan berat yang sebagian penghuninya harus mengungsi di tenda dan rumah kerabatnya.
Baca juga: BPBD DKI catat empat RT di Jaktim terendam banjir pada Selasa siang
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: