Konsultan: Area Karawaci cocok untuk pembangunan perumahan tapak
3 Juli 2024 16:17 WIB
Tangkapan layar - Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam media briefing daring di Jakarta, Rabu (3/7/2024). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers Indonesia mengungkapkan properti yang cocok untuk dibangun dan dikembangkan di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten adalah perumahan tapak.
"Yang pasti harus perumahan di sana, karena lahannya masih luas untuk dikembangkan," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam media briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurut Ferry, kawasan Karawaci terutama Lippo Karawaci sebenarnya sudah menjadi seperti kota satelit atau satellite city untuk daerah barat Jakarta. Karawaci merupakan salah satu daerah yang berkembang dan sudah cukup besar serta sudah lama populasinya sudah terbentuk. Di samping itu sektor pemerintahan daerahnya juga sudah lengkap.
Dirinya menyampaikan bahwa kawasan Karawaci juga bisa dikembangkan untuk sektor hunian vertikal (high rise), namun upaya pemasaran untuk tipe hunian vertikal dapat dikatakan cukup menantang mengingat pasar untuk apartemen kurang lebih sama dengan di Jakarta yang tidak mudah untuk melakukan penjualan apartemen.
Jika konsumen dihadapkan kepada alternatif pilihan hunian apakah rumah tapak atau hunian vertikal, maka konsumen cenderung untuk memilih rumah tapak.
Sebagai informasi, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) Non-Tunai berupa lahan di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten sebesar Rp1,8 triliun.
Untuk lokasi lahan di Karawaci berada di daerah prime area di Lippo Karawaci. Lahan di Karawaci berupa tanah kosong yang akan diberdayakan oleh Hutama Karya dan dalam hal ini Hutama Karya menjadi master developer, dikarenakan luasan lahan di Karawaci tersebut sebesar 17,3 hektare.
Hutama Karya sendiri berharap pada tahun ini bisa terbit peraturan pemerintahnya, sehingga lahan tersebut bisa diterima dan memperkuat permodalan perusahaan di bidang properti.
Baca juga: Hutama Karya dapat PMN Non-Tunai berupa lahan di Karawaci dan Plaju
Baca juga: John Riady: Stabilitas makro picu pasar properti tumbuh signifikan
"Yang pasti harus perumahan di sana, karena lahannya masih luas untuk dikembangkan," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam media briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurut Ferry, kawasan Karawaci terutama Lippo Karawaci sebenarnya sudah menjadi seperti kota satelit atau satellite city untuk daerah barat Jakarta. Karawaci merupakan salah satu daerah yang berkembang dan sudah cukup besar serta sudah lama populasinya sudah terbentuk. Di samping itu sektor pemerintahan daerahnya juga sudah lengkap.
Dirinya menyampaikan bahwa kawasan Karawaci juga bisa dikembangkan untuk sektor hunian vertikal (high rise), namun upaya pemasaran untuk tipe hunian vertikal dapat dikatakan cukup menantang mengingat pasar untuk apartemen kurang lebih sama dengan di Jakarta yang tidak mudah untuk melakukan penjualan apartemen.
Jika konsumen dihadapkan kepada alternatif pilihan hunian apakah rumah tapak atau hunian vertikal, maka konsumen cenderung untuk memilih rumah tapak.
Sebagai informasi, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) Non-Tunai berupa lahan di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten sebesar Rp1,8 triliun.
Untuk lokasi lahan di Karawaci berada di daerah prime area di Lippo Karawaci. Lahan di Karawaci berupa tanah kosong yang akan diberdayakan oleh Hutama Karya dan dalam hal ini Hutama Karya menjadi master developer, dikarenakan luasan lahan di Karawaci tersebut sebesar 17,3 hektare.
Hutama Karya sendiri berharap pada tahun ini bisa terbit peraturan pemerintahnya, sehingga lahan tersebut bisa diterima dan memperkuat permodalan perusahaan di bidang properti.
Baca juga: Hutama Karya dapat PMN Non-Tunai berupa lahan di Karawaci dan Plaju
Baca juga: John Riady: Stabilitas makro picu pasar properti tumbuh signifikan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: