Warga tiga desa dekat Gunung Sinabung direlokasi
8 Februari 2014 11:36 WIB
Seorang warga mengendarai sepeda motor melintasi pemukiman yang tertutup abu vulkanik di Desa Sigarang-Garang berjarak sekitar tiga kilometer dari Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (5/2). Meskipun telah ada larangan bagi warga untuk memasuki zona bahaya kurang dari lima kilometer dari Gunung Sinabung, namun masyarakat masih memasuki zona itu untuk mengecek rumah dan ladang yang ditinggalkan selama mengungsi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Medan (ANTARA News) - Warga tiga desa yang lokasinya dekat dengan kawah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, dalam waktu dekat ini akan direlokasi ke tempat lebih aman dari ancaman erupsi.
"Ketiga desa yang harus direlokasi itu, yakni Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Namanteran," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Sabtu.
Ketiga desa tersebut, menurut dia, selama ini sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun dan lontaran batu pijar akibat erupsi Gunung Sinabung, dan sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah perlu memindahkan warga yang hanya berjarak di radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung.
"Kita tidak ingin terjadi lagi korban jiwa akibat semburan awan panas Gunung Sinabung," ucap Jhonson.
Dia menambahkan, jumlah penduduk yang terdapat di tiga desa itu sebanyak 1.255 orang, yakni Desa Sukameriah 450 orang (137 kepala keluarga ), Desa Bekerah 338 orang (115 kepala keluarga), dan Desa Simacem 467 orang (137 kepala keluarga).
Bahkan, jelasnya, dalam rencana relokasi tersebut, setiap kepala keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk dijadikan lokasi perumahan.
"Pemkab Karo masih mencari lahan yang akan dijadikan tempat relokasi dan bangunan rumah bagi warga yang dipindahkan tersebut," ujar juru bicara Pemkab Karo itu.
16 Korban Tewas
Dari data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, jumlah korban tewas terkena awan panas tercatat 16 orang, yakni:
1. Doni Sembiring (65) warga Desa Sukameriah
2. Surya Sembiring (24) asal Desa Guru Kinayan.
3. Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka, Kabanjahe
4. Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi
5. Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi
6. David (17) pelajar STM Berastagi.
7. Mahal Surbakti (25) guru honor SD di Desa Guru Kinayan
8. Teken Sembiring (49) pengungsi Desa Guru Kinayan
9. Santun Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh.
10. Fitriani Boru Napitupulu (19) mahasiswi GMKI asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh
11. Asran Lubis (21) mahasiswa GMKI asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara, Aceh
12. Marudut Brisnu Sihite (25) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Agara, Aceh.
13. Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di Medan
14. Daniel Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh
15. Zulpiandi Mori (21) mahasiswa GMKI asal Desa Lau Bakung, Kuta Cane Agara, Aceh
16. Thomas Sembiring (27) fotografer asal Jaberneh, Medan.
"Ketiga desa yang harus direlokasi itu, yakni Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Namanteran," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi dari Medan, Sabtu.
Ketiga desa tersebut, menurut dia, selama ini sering dilintasi semburan awan panas, aliran lava, gas beracun dan lontaran batu pijar akibat erupsi Gunung Sinabung, dan sangat berbahaya bagi keselamatan penduduk yang tinggal di daerah itu.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah perlu memindahkan warga yang hanya berjarak di radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung.
"Kita tidak ingin terjadi lagi korban jiwa akibat semburan awan panas Gunung Sinabung," ucap Jhonson.
Dia menambahkan, jumlah penduduk yang terdapat di tiga desa itu sebanyak 1.255 orang, yakni Desa Sukameriah 450 orang (137 kepala keluarga ), Desa Bekerah 338 orang (115 kepala keluarga), dan Desa Simacem 467 orang (137 kepala keluarga).
Bahkan, jelasnya, dalam rencana relokasi tersebut, setiap kepala keluarga akan diberikan bantuan tanah seluas 100 meter persegi untuk dijadikan lokasi perumahan.
"Pemkab Karo masih mencari lahan yang akan dijadikan tempat relokasi dan bangunan rumah bagi warga yang dipindahkan tersebut," ujar juru bicara Pemkab Karo itu.
16 Korban Tewas
Dari data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, jumlah korban tewas terkena awan panas tercatat 16 orang, yakni:
1. Doni Sembiring (65) warga Desa Sukameriah
2. Surya Sembiring (24) asal Desa Guru Kinayan.
3. Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka, Kabanjahe
4. Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi
5. Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi
6. David (17) pelajar STM Berastagi.
7. Mahal Surbakti (25) guru honor SD di Desa Guru Kinayan
8. Teken Sembiring (49) pengungsi Desa Guru Kinayan
9. Santun Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh.
10. Fitriani Boru Napitupulu (19) mahasiswi GMKI asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh
11. Asran Lubis (21) mahasiswa GMKI asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara, Aceh
12. Marudut Brisnu Sihite (25) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Agara, Aceh.
13. Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di Medan
14. Daniel Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh
15. Zulpiandi Mori (21) mahasiswa GMKI asal Desa Lau Bakung, Kuta Cane Agara, Aceh
16. Thomas Sembiring (27) fotografer asal Jaberneh, Medan.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: