Caracas (ANTARA News) - Toyota menghentikan produksi di satu-satunya pabrik perakitan di Venezuela karena sulit mengimpor komponen akibat pembatasan mata uang asing oleh pemerintah setempat.

Pejabat pabrik mengatakan, Jumat, penutupan sementara operasi di kota Cumana itu dimulai 13 Februari dan akan berlangsung setidaknya enam pekan.

"Pada tahap awal kami akan berhenti selama 45 hari dengan harapan bahwa kami akan diperbolehkan mendapatkan mata uang asing untuk mengimpor suku cadang mobil," kata sebuah sumber di manajemen Toyota Venezuela kepada AFP.

Perusahaan itu dalam pernyataan kepada karyawan mengatakan kurangnya komponen sudah pada tingkat "kritis" dan penghentian itu mempengaruhi bagian produksi maupun semua administrasi bisnis.

Pabrik tersebut memproduksi hampir 9.500 kendaraan pada 2013.

Perusahaan-perusahaan asing seperti Toyota harus melalui proses birokrasi yang rumit untuk mendapatkan dolar.

Venezuela hanya menyediakan dolar pada kurs resmi 6,3 bolivar terhadap dolar untuk importir yang ditunjuk bagi barang prioritas seperti pasokan makanan dan medis.

Pihak lain yang membutuhkan dolar untuk membayar tagihan luar negeri harus membeli pada kurs tinggi dalam lelang yang dikelola pemerintah.

Banyak perusahaan mengeluh Caracas tidak menyediakan mereka dengan mata uang yang cukup.

Kontrol mata uang telah menyebabkan kekurangan berbagai kebutuhan dasar, dan memicu tingkat inflasi mencapai 56,2 persen pada tahun lalu.

Kamar Dagang Otomotif Venezuela mengatakan produksi mobil jatuh menjadi hanya 296 uni kendaraan pada Januari, hampir semua diproduksi oleh Toyota.

Tahun lalu, 72.000 kendaraan dibuat di Venezuela, turun lebih dari 30 persen dibandingkan 2012.