Pelindo siap lepas 65 persen saham jalan tol Cibitung-Cilincing
3 Juli 2024 14:37 WIB
Tangkapan layar - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (3/7/2024). ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengatakan, beban utangnya diproyeksikan berkurang sebesar Rp8 triliun dengan melakukan divestasi atau menjual sahamnya sebesar 65 persen pada Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC).
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memproyeksikan utang perseroan di 2024 akan mengalami penurunan menjadi Rp41,93 triliun dari Rp49,87 triliun pada 2023.
"Kenapa di 2024 proyeksi kami turun, karena ini terkait dengan divestasi jalan tol kami yang diharapkan selesai di 2024, maka akan mengurangi utang sekitar Rp8 triliun," ujar Arif di Jakarta, Rabu.
Terkait alasan Pelindo terjun pada bisnis jalan tol, Arif mengatakan, keterlibatan ini lantaran perseroan memiliki kepentingan terhadap akses keluar-masuk kawasan hinterland di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menurut Arif, hal ini harus dilakukan karena 60-70 persen kargo yang masuk dan keluar berada di sisi timur Jakarta.
"Kami hanya memastikan bahwa jalan itu jadi. Dan setelah jadi, maka tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan, maka kita akan lepas," kata Arif.
Pada saat pembangunan jalan tol, Pelindo menginvestasikan dana sebesar Rp9 triliun. Arif mengatakan, Pelindo tidak akan menjual seluruh sahamnya lantaran masih akan melanjutkan proyek New Priok Eastern Access (NPEA).
"Yang akan didivestasikan sekitar 65 persen karena kami masih melanjutkan proyek New Priok Eastern Access yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan ini," ucapnya.
Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) merupakan satu dari 13 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai. Selain JTCC, proyek jalan tol lainnya yang telah selesai pada 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Jalan Tol Serpong – Cinere, dan Jalan Tol Cinere – Jagorawi.
Sementara NPEA dibangun untuk mendukung konektivitas dan efisiensi logistik nasional. NPEA direncanakan memiliki panjang 6,6 kilometer dengan nilai investasi Rp6,6 triliun.
NPEA akan tersambung dengan PSN Jalan Tol Cibitung–Cilincing yang sudah lebih dulu selesai dan beroperasi.
Jalan akses dan jalan tol itu akan menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan berbagai kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Pelindo sudah lunasi utang hingga Rp11 triliun pasca merger
Baca juga: Pelindo Petikemas perluas pasar baru melalui penggunaan fasilitas MNP
Baca juga: Pelindo target Pelabuhan Sorong jadi hub domestik peti kemas di Papua
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memproyeksikan utang perseroan di 2024 akan mengalami penurunan menjadi Rp41,93 triliun dari Rp49,87 triliun pada 2023.
"Kenapa di 2024 proyeksi kami turun, karena ini terkait dengan divestasi jalan tol kami yang diharapkan selesai di 2024, maka akan mengurangi utang sekitar Rp8 triliun," ujar Arif di Jakarta, Rabu.
Terkait alasan Pelindo terjun pada bisnis jalan tol, Arif mengatakan, keterlibatan ini lantaran perseroan memiliki kepentingan terhadap akses keluar-masuk kawasan hinterland di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menurut Arif, hal ini harus dilakukan karena 60-70 persen kargo yang masuk dan keluar berada di sisi timur Jakarta.
"Kami hanya memastikan bahwa jalan itu jadi. Dan setelah jadi, maka tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan, maka kita akan lepas," kata Arif.
Pada saat pembangunan jalan tol, Pelindo menginvestasikan dana sebesar Rp9 triliun. Arif mengatakan, Pelindo tidak akan menjual seluruh sahamnya lantaran masih akan melanjutkan proyek New Priok Eastern Access (NPEA).
"Yang akan didivestasikan sekitar 65 persen karena kami masih melanjutkan proyek New Priok Eastern Access yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan ini," ucapnya.
Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) merupakan satu dari 13 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai. Selain JTCC, proyek jalan tol lainnya yang telah selesai pada 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Jalan Tol Serpong – Cinere, dan Jalan Tol Cinere – Jagorawi.
Sementara NPEA dibangun untuk mendukung konektivitas dan efisiensi logistik nasional. NPEA direncanakan memiliki panjang 6,6 kilometer dengan nilai investasi Rp6,6 triliun.
NPEA akan tersambung dengan PSN Jalan Tol Cibitung–Cilincing yang sudah lebih dulu selesai dan beroperasi.
Jalan akses dan jalan tol itu akan menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan berbagai kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Pelindo sudah lunasi utang hingga Rp11 triliun pasca merger
Baca juga: Pelindo Petikemas perluas pasar baru melalui penggunaan fasilitas MNP
Baca juga: Pelindo target Pelabuhan Sorong jadi hub domestik peti kemas di Papua
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: