Informasi hilangnya kapal barang tersebut diketahui pihaknya atas laporan istri salah satu ABK kapal.
Menurut laporan istri korban, Kapal Bintang Jaya 9 membawa tiga anak buah kapal (ABK) tersebut berangkat dari Pelabuhan Berhala Jemaja Kabupaten Anambas menuju Tanjung Balai Karimun.
Kapal tersebut diperkirakan sampai ke Tanjung Balai Karimun pada hari Sabtu (29/6/2024). Namun, hingga Senin (1/7/2024) tidak kunjung tiba dan belum diketahui posisinya.
"Istri korban lantas melapor pada Senin sore," ucap dia.
Mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung melalukan pemetaan terhadap rute perjalanan Kapal Bintang Jaya 9, kemudian berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di setiap wilayah. Namun, hingga saat ini keberadaan kapal tersebut belum terdeteksi.
"Kami juga berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melewati rute yang sama (rute Kapal Bintang Jaya 9)," ujar dia.
Menurut dia, pihaknya belum bisa menerjunkan alat dan personel untuk melakukan pencarian pasalnya lokasi hilangnya kapal belum diketahui.
"Bila ada informasi lokasi, kami akan segera memberikan pertolongan," kata dia.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap informasi terbaru dari kapal tersebut.
Ia berharap setiap kapal yang menemukan kapal tersebut bisa segera melapor kepada pemangku kepentingan setempat.
"Kondisi cuaca saat itu berawan kecepatan angin 2—15 KTS, arah angin Tenggara-Barat Daya, sedangkan tinggi gelombang 0,5—1,25 meter," ungkapnya.
Baca juga: Basarnas temukan kapal Norwegia mati mesin di Perairan Serangan Bali
Baca juga: Hindari cuaca buruk, kapal hilang di Maluku Utara berlindung di pulau
Baca juga: Basarnas temukan kapal Norwegia mati mesin di Perairan Serangan Bali
Baca juga: Hindari cuaca buruk, kapal hilang di Maluku Utara berlindung di pulau