20 orangutan kembali dilepasliarkan ke Bukit Batikap
7 Februari 2014 14:14 WIB
Ilustrasi - Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) menikmati pisang yang disediakan petugas di kawasan hutan Tanjung Harapan, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, Kamis (20/6). (ANTARA News/Maryati)
Palangka Raya (ANTARA News) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan 20 orangutan yang terdiri dari 13 berjenis kelamin betina dan 7 jantan ke hutan lindung Bukit Batikap Provinsi Kalimantan Tengah.
"Sejak tahun 2012, BOS telah melepasliarkan sebanyak 140 orangutan ke habitat alaminya di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim)," kata Manajer Program Reintroduksi Orangutan BOS Kalteng, Denny Kurniawan, di Palangka Raya, Jumat.
Ia mengatakan, pelepasliaran 20 orangutan akan dibagi menjadi dua kelompok yakni tanggal 7 dan 8 Februari 2014. Hal itu menjadikan jumlah orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap Kalteng sebanyak 119 ekor.
Pelepasliaran kali ini, terdapat enam pasang orangutan induk dan anak, serta 5 orangutan bintang film dokumenter Orangutan Island produksi NHNZ dan ditayangkan di Animal Planet yaitu Jupiter, Mercury, Reno, Hamlet, dan Manisha.
Denny mengatakan 20 orangutan itu akan diterbangkan dari Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya menuju Bandara Beringin di Muara Teweh, lalu diterbangkan dengan helikopter ke Hutan Lindung Bukit Batikap.
"Banyaknya jumlah orangutan yang akan dilepasliarkan, para orangutan akan dibagi ke dalam 2 kelompok penerbangan. Hari pertama akan menerbangkan 11 orangutan ke Bukit Batikap, sisanya 9 orangutan akan diterbangkan di hari kedua," kata Denny.
Ia mengatakan kegiatan pelepasliaran orangutan ini masih merupakan upaya perwujudan target yang tercantum pada Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim di Bali tahun 2007
Untuk itu Pemerintah Indonesia harus tegas untuk melindungi habitat orangutan, karena mencapai target pelepasliaran orangutan, Yayasan BOS akan berupaya memulangkan orangutan ke habitat asli.
"Suatu saat kapasistas daya dukung Hutan Lindung Bukit Batikap akan optimal dan dengan demikian diperlukan hutan baru yang layak dan aman," pungkas Denny.
"Sejak tahun 2012, BOS telah melepasliarkan sebanyak 140 orangutan ke habitat alaminya di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim)," kata Manajer Program Reintroduksi Orangutan BOS Kalteng, Denny Kurniawan, di Palangka Raya, Jumat.
Ia mengatakan, pelepasliaran 20 orangutan akan dibagi menjadi dua kelompok yakni tanggal 7 dan 8 Februari 2014. Hal itu menjadikan jumlah orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap Kalteng sebanyak 119 ekor.
Pelepasliaran kali ini, terdapat enam pasang orangutan induk dan anak, serta 5 orangutan bintang film dokumenter Orangutan Island produksi NHNZ dan ditayangkan di Animal Planet yaitu Jupiter, Mercury, Reno, Hamlet, dan Manisha.
Denny mengatakan 20 orangutan itu akan diterbangkan dari Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya menuju Bandara Beringin di Muara Teweh, lalu diterbangkan dengan helikopter ke Hutan Lindung Bukit Batikap.
"Banyaknya jumlah orangutan yang akan dilepasliarkan, para orangutan akan dibagi ke dalam 2 kelompok penerbangan. Hari pertama akan menerbangkan 11 orangutan ke Bukit Batikap, sisanya 9 orangutan akan diterbangkan di hari kedua," kata Denny.
Ia mengatakan kegiatan pelepasliaran orangutan ini masih merupakan upaya perwujudan target yang tercantum pada Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim di Bali tahun 2007
Untuk itu Pemerintah Indonesia harus tegas untuk melindungi habitat orangutan, karena mencapai target pelepasliaran orangutan, Yayasan BOS akan berupaya memulangkan orangutan ke habitat asli.
"Suatu saat kapasistas daya dukung Hutan Lindung Bukit Batikap akan optimal dan dengan demikian diperlukan hutan baru yang layak dan aman," pungkas Denny.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: