Manila (ANTARA News) - Limabelas mobil prototipe dan konsep urban berbaris di belakang garis start di sirkuit buatan Shell Eco-Marathon Asia 2014 (SEM 2014), di Manila, Jumat siang.

Kibaran bendera start dari Walikota Manila, Joseph Estrada, menandai turnamen efisiensi pemakaian bahan bakar dan konsep berkendara pada masa depan itu dimulai secara seremonial.

Sedikitnya 15 negara di lingkar Asia-Pasifik mengirimkan kontingennya pada SEM 2014 kali ini, dengan Indonesia menjadi negara dengan jumlah kontingen terbanyak, yaitu 18 tim dari berbagai perguruan tinggi.




Pada upacara pembukaan turnamen ini, Indonesia diwakili ITS Team 2, berupa mobil konsep urban berbahan bakar biodiesel 100 persen bernomor 583.




Semula Horas, mobil konsep dari Universitas Sumatera Utara bernomor 557 juga ada dalam barisan itu, namun diputuskan hanya satu saja yang melintas di depan podium kehormatan.




Untuk sepekan terakhir ini, jalan-jalan di Taman Luneta dan satu blok sekitarnya ditutup untuk umum dan disulap menjadi sirkuit buatan, lengkap dengan paddock, area servis, podium, dan sarana pendukung lain.




Taman Luneta di area elit Manila Metro yang berbatasan langsung dengan Teluk Manila itu menjadi pusat perhatian penduduk Metro Manila sejak beberapa waktu lalu. Jalan raya yang rata dengan aspal padat menjadi arena yang ideal bagi balap mobil-mobil ekstra irit bahan bakar itu.




Secara keseluruhan, 124 tim hadir pada SEM perdana di Filipina itu, setelah sebelumnya dilaksanakan di Sirkuit Sepang, Malaysia selama beberapa tahun terakhir. Bagi Royal Dutch Shell, lomba bagi generasi muda ini sangat penting, menyangkut visi pemenuhan energi masa depan, pangan, dan air.




Pada SEM 2014 di Manila ini, peserta dibagi menjadi dua kategori utama, mobil prototipe dan mobil konsep urban, yang masing-masing dibagi lagi ke dalam beberapa sumber energi penggerak. Ada tujuh jenis sumber energi penggerak, di antaranya bensin murni, ethanol, biodiesel, listrik, dan gas.




Dari sisi kriteria teknis, mobil-mobil itu harus memenuhi persyaratan dimensi, keamananan dan keselamatan berkendara (daya cengkeram rem, radius belok minimum-maksimum, visibilitas, bobot, kekuatan sabuk keselamatan, lampu, alat bantu navigasi, dan lain-lain).




Khusus untuk mesin penggerak, Shell menginspeksi hal ini secara khusus melalui ahli teknis mekanika penggerak dan bahan bakar. "Kami mengerahkan para ahli kami di seluruh dunia untuk mendukung gelaran ini," kata Shell Eco-Marathon Manager and Student Liaison, Norman Koch, di paddock arena SEM 2014.