Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap dampak dari kebakaran lahan atau hutan di Provinsi Riau mengakibatkan jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berkurang menjadi 1.500 meter.
"Normalnya di atas 3.000 meter. Tapi belum menganggu aktivitas bandara. Semua jadwal penerbangan dan kedatangan masih normal," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Hasnan, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan, jarak pandang yang hanya 1.500 meter di waktu pagi masih dapat ditempuh oleh jenis pesawat komersil khususnya yang berbadan besar seperti Garuda Indonesia dan Lion Air.
Hasnan mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir kabut asap dampak kebakarana lahan memang telah menutupi udara di Bandara SSK II, namun belum sampai menganggu aktivitas penerbangan.
Walau demikian, kata dia, managemen tetap terus menginformasikan kondisi udara di Bandara SSK II Pekanbaru ke seluruh maskapai sebagai wujud kewaspadaan.
Kabut asap melanda Kota Pekanbaru sejak dua pekan terakhir akibat terjadinya kebakatan lahan atau hutan di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Siak dan Pelalawan.
Selain membatasi jarak pandang, kabut asap juga mengakibatkan kualitas udara menjadi menurun hingga takaran yang kurang sehat.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah mengantisipasi berbagai hal yang tak diinginnya termasuk ancaman penyakit pada saluran pernafasan.
Jarak pandang di bandara Pekanbaru 1.500 meter
7 Februari 2014 09:53 WIB
Asap mengepul dari tengah hutan tanaman industri (HTI) yang terbakar di Kabupaten Bengkalis, Riau.(ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: