Kemendikbud akselerasi AI tingkatkan akses pendidikan tinggi
2 Juli 2024 13:36 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Prof Dr Abdul Haris (kanan) dan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Wijaya Kusumawardana diwawancarai awak media di sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (2/7/2024). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengakselerasi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan akses terhadap jenjang pendidikan tinggi.
“Saat ini baru sekitar 40 persen siswa SMA berkesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Prof Dr Abdul Haris di sela-sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Menurut dia, akses pendidikan lebih tinggi itu salah satunya terkendala keterbatasan infrastruktur yang dapat ditekan dengan pengembangan digitalisasi.
Dalam pemaparannya, ia menyebutkan teknologi digital termasuk di dalamnya AI merupakan solusi menghadapi tantangan pendidikan di tanah air.
Dia menyebutkan Indonesia memiliki 4.356 institusi pendidikan tinggi, yang sebanyak delapan persen di antaranya adalah lembaga pendidikan tinggi negeri, sedangkan mayoritas atau 92 persen merupakan lembaga pendidikan tinggi swasta.
Selain itu, memiliki hampir 10 juta mahasiswa dengan kondisi geografi Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau dan garis pantai sepanjang 5.245 kilometer.
“Semuanya ini berada di wilayah Indonesia yang tidak mudah dijangkau. Maka solusi memberikan akses pendidikan kami itu salah satunya melalui teknologi digital,” katanya.
Abdul Haris tidak memberi rincian perguruan tinggi di tanah air yang sudah menerapkan teknologi AI tersebut.
Meski begitu, Kemendikbud Ristek telah memberikan pelatihan kepada perguruan tinggi terkait pemanfaatan AI.
Kemendikbud Ristek sudah memiliki pusat AI berupa fasilitas peladen komputasi berkemampuan tinggi yang dapat dimanfaatkan perguruan tinggi di tanah air.
AI atau kecerdasan buatan merupakan suatu bentuk teknologi komputasi yang bermanfaat dalam mempermudah berbagai lini kehidupan baik saat ini atau masa depan.
Selain AI, beberapa kebijakan Kemendikbud Ristek terkait digitalisasi dalam pendidikan tinggi di antaranya standar kompetensi kerja nasional Indonesia, memperkuat program studi teknologi informasi, komputerisasi, dan teknik komputer, konsorsium institut AI hingga kolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi untuk mengembangkan AI.
Baca juga: Menkominfo ajak media dukung pengembangan AI berfokus pada kemanusiaan
Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Merdeka kembali hidupkan pelajaran informatika
“Saat ini baru sekitar 40 persen siswa SMA berkesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Prof Dr Abdul Haris di sela-sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Menurut dia, akses pendidikan lebih tinggi itu salah satunya terkendala keterbatasan infrastruktur yang dapat ditekan dengan pengembangan digitalisasi.
Dalam pemaparannya, ia menyebutkan teknologi digital termasuk di dalamnya AI merupakan solusi menghadapi tantangan pendidikan di tanah air.
Dia menyebutkan Indonesia memiliki 4.356 institusi pendidikan tinggi, yang sebanyak delapan persen di antaranya adalah lembaga pendidikan tinggi negeri, sedangkan mayoritas atau 92 persen merupakan lembaga pendidikan tinggi swasta.
Selain itu, memiliki hampir 10 juta mahasiswa dengan kondisi geografi Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau dan garis pantai sepanjang 5.245 kilometer.
“Semuanya ini berada di wilayah Indonesia yang tidak mudah dijangkau. Maka solusi memberikan akses pendidikan kami itu salah satunya melalui teknologi digital,” katanya.
Abdul Haris tidak memberi rincian perguruan tinggi di tanah air yang sudah menerapkan teknologi AI tersebut.
Meski begitu, Kemendikbud Ristek telah memberikan pelatihan kepada perguruan tinggi terkait pemanfaatan AI.
Kemendikbud Ristek sudah memiliki pusat AI berupa fasilitas peladen komputasi berkemampuan tinggi yang dapat dimanfaatkan perguruan tinggi di tanah air.
AI atau kecerdasan buatan merupakan suatu bentuk teknologi komputasi yang bermanfaat dalam mempermudah berbagai lini kehidupan baik saat ini atau masa depan.
Selain AI, beberapa kebijakan Kemendikbud Ristek terkait digitalisasi dalam pendidikan tinggi di antaranya standar kompetensi kerja nasional Indonesia, memperkuat program studi teknologi informasi, komputerisasi, dan teknik komputer, konsorsium institut AI hingga kolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi untuk mengembangkan AI.
Baca juga: Menkominfo ajak media dukung pengembangan AI berfokus pada kemanusiaan
Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Merdeka kembali hidupkan pelajaran informatika
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: