"Cetak biru ini memungkinkan para negara peserta untuk melakukan interkoneksi pembayaran instan domestik yang dimiliki peserta di kancah global dengan lancar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Senin.
Perry menuturkan tujuan Nexus adalah mencapai pembayaran antarnegara yang dapat diimplementasikan berdasarkan kerangka kebijakan yang kuat, inklusif, dengan manajemen risiko yang efektif.
Baca juga: BI: Waspadai tantangan inflasi di tengah ketidakpastian global
Proyek Nexus merupakan inisiatif dari BIS Innovation Hub yang bertujuan untuk meningkatkan pembayaran antarnegara dengan menghubungkan berbagai sistem pembayaran instan domestik (instant payment systems / IPS) secara global.
Proyek Nexus merupakan proyek pertama BIS Innovation Hub di bidang pembayaran yang menuju implementasi. BIS berperan sebagai penasihat Proyek Nexus sekaligus akan menyiapkan skema operasional dan membuka peluang bagi peserta baru dari seluruh dunia.
Standardisasi Nexus memungkinkan operator suatu negara hanya perlu membuat satu koneksi ke Nexus, tanpa harus membuat koneksi khusus dengan setiap negara yang ingin dihubungkan. Dengan demikian, cukup dengan koneksi tunggal, IPS negara peserta dapat saling terhubung satu sama lain.
Ketika diterapkan, proyek tersebut akan meningkatkan pembayaran antarnegara selaras dengan program pembayaran antarnegara G20, serta misi untuk mewujudkan kepentingan publik di bidang teknologi guna mendukung bank sentral dan meningkatkan fungsi sistem keuangan.
Baca juga: BI sebut 1,79 juta merchant di Banten telah menggunakan QRIS
Bank Indonesia akan melanjutkan partisipasinya sebagai pengamat (observer) yang berperan untuk mengamati pengembangan proyek tersebut.