Indra Sjafri ajarkan permainan bola sederhana
6 Februari 2014 01:05 WIB
Dukung Pembibitan Pesepakbola. Timnas Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri (kanan) didampingi Media Relation Coca-Cola Indonesia (CCI) Andrew Hallatu (kiri) memaparkan program pembibitan pesepakbola melalui ajang Piala Coca-cola 2014, Jakarta, Minggu (26/1). Pelatih Indra Sjafri mendukung ajang sepak bola junior terutama tingkat SMA sebagai wahana pencarian bibit pesepakbola Timnas serta regenerasi senior timnas. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Bantul (ANTARA News) - Pelatih Tim nasional sepak bola di bawah usia 19 tahun atau Timnas U-19 Indra Sjafri mengatakan akan terus mengajarkan permainan bola kepada anak-anak asuhannya dengan teknik yang sederhana sehingga mudah dicerna.
"Setiap uji coba harus ada target, target kita bagaimana menguasi bola, makanya saya ajarkan anak-anak sepak bola yang sederhana, logis, mudah diajarkan, mudah dicerna dan realistis," kata Indra saat jumpa pers usai pertandingan uji coba melawan Persiba Bantul, di Bantul, Rabu malam.
Indra Sjafri mengaku puas dengan permainan anak asuhannya melawan Persiba Bantul malam ini, karena berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0, setelah sebelumnya juga mengalahkan PSS Sleman 3-1 dalam uji coba Tur Nusantara tersebut.
"Kalau bermain sepak bola harus dengan bola, kalau ingin memenangkan pertandingan ya bagaimana harus bisa menguasai bola, ini selalu kami ajarkan, dan alhamdulillah pertandingan uji coba kedua ini bisa selesai dengan baik," katanya.
Meski begitu, kata dia berdasarkan hasil evaluasi dari dua pertandingan uji coba dirinya mengakui ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki di antaranya penyelesaian akhir dari pemain penyerang dan pemain gelandang dalam menyesuaikan permainan.
"Masih ada pemain gelandang yang kurang cermat sepanjang permainan, misalnya kapan bermain pendek, kapan dia mengumpan, dia beberapa kali lupa, begitu orang presure dia tetap bermain-main pendek," katanya.
Indra Sjafri mengatakan, dalam bermain sepak bola setiap pemain harus bisa bersikap natural dan cermat, kapan dia bermain pendek dan sebaliknya, serta bagaimana menghadapi permainan lawan maupun tekanan-tekanan, semacam itu menurutnya harus cermat.
"Kalau misalnya lawannya cepat bagaimana menghadapi lawan cepat, kan butuh uji coba, nah ke depan ini yang perlu kami ajarkan, karena tipikal dari setiap lawan dan presure berbeda, dan kita coba bagaimana keluar dari presure itu," katanya.
Menurut dia, Tur Nusantara ini disamping uji coba para pemain juga melihat pemain yang betul-betul menonjol, namun belum pernah dilihat dirinya dan menurutnya siapapun pemain akan bisa masuk standar di tim nasional. (*)
"Setiap uji coba harus ada target, target kita bagaimana menguasi bola, makanya saya ajarkan anak-anak sepak bola yang sederhana, logis, mudah diajarkan, mudah dicerna dan realistis," kata Indra saat jumpa pers usai pertandingan uji coba melawan Persiba Bantul, di Bantul, Rabu malam.
Indra Sjafri mengaku puas dengan permainan anak asuhannya melawan Persiba Bantul malam ini, karena berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0, setelah sebelumnya juga mengalahkan PSS Sleman 3-1 dalam uji coba Tur Nusantara tersebut.
"Kalau bermain sepak bola harus dengan bola, kalau ingin memenangkan pertandingan ya bagaimana harus bisa menguasai bola, ini selalu kami ajarkan, dan alhamdulillah pertandingan uji coba kedua ini bisa selesai dengan baik," katanya.
Meski begitu, kata dia berdasarkan hasil evaluasi dari dua pertandingan uji coba dirinya mengakui ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki di antaranya penyelesaian akhir dari pemain penyerang dan pemain gelandang dalam menyesuaikan permainan.
"Masih ada pemain gelandang yang kurang cermat sepanjang permainan, misalnya kapan bermain pendek, kapan dia mengumpan, dia beberapa kali lupa, begitu orang presure dia tetap bermain-main pendek," katanya.
Indra Sjafri mengatakan, dalam bermain sepak bola setiap pemain harus bisa bersikap natural dan cermat, kapan dia bermain pendek dan sebaliknya, serta bagaimana menghadapi permainan lawan maupun tekanan-tekanan, semacam itu menurutnya harus cermat.
"Kalau misalnya lawannya cepat bagaimana menghadapi lawan cepat, kan butuh uji coba, nah ke depan ini yang perlu kami ajarkan, karena tipikal dari setiap lawan dan presure berbeda, dan kita coba bagaimana keluar dari presure itu," katanya.
Menurut dia, Tur Nusantara ini disamping uji coba para pemain juga melihat pemain yang betul-betul menonjol, namun belum pernah dilihat dirinya dan menurutnya siapapun pemain akan bisa masuk standar di tim nasional. (*)
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: