Jokowi: pengerukan saluran air untuk kurangi banjir
5 Februari 2014 19:55 WIB
Seorang karyawati menggunakan becak melintas banjir untuk sampai di tempat bekerja di jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (5/2). Hujan deras pada Rabu (5/2) pagi mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah ibukota. (ANTARA FOTO/Paramayuda) ()
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengerukan saluran air untuk mengurangi banjir atau genangan air yang sering terjadi di ibu kota, terutama ketika musim hujan.
"Pengerukan saluran-saluran air akan terus kita lakukan untuk membantu mengurangi banjir di kawasan ibu kota. Lagipula, saluran air itu sudah bertahun-tahun tidak dikeruk," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, kondisi saluran air tersebut tidak jauh berbeda dengan sungai-sungai yang ada di Jakarta, yakni sama-sama dipenuhi berbagai endapan didalamnya.
"Didalam saluran air itu ada sampah, lumpur, dan lain-lain. Makanya, harus segera dibersihkan dan dikeruk supaya dapat menampung air secara maksimal," ujar Jokowi.
Dia menuturkan banyaknya endapan didalam saluran air itu merupakan salah satu penyebab munculnya genangan air pada pagi ini di sejumlah kawasan Medan Merdeka, yakni Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Utara.
"Apalagi, sejak Selasa (4/2) malam hujannya deras sekali. Lalu, ditambah dengan saluran air yang tidak lancar. Akibatnya, muncul lah genangan air di beberapa kawasan, termasuk Medan Merdeka," tutur Jokowi.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pengerjaan pengerukan saluran-saluran air itu secara bertahap, mengingat banyaknya endapan yang terkandung didalamnya.
Pagi ini, sejumlah kawasan Medan Merdeka sempat tergenang dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 30 hingga 50 sentimeter (cm). Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, genangan air tersebut mulai berangsur-angsur surut.
(R027/B015)
"Pengerukan saluran-saluran air akan terus kita lakukan untuk membantu mengurangi banjir di kawasan ibu kota. Lagipula, saluran air itu sudah bertahun-tahun tidak dikeruk," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, kondisi saluran air tersebut tidak jauh berbeda dengan sungai-sungai yang ada di Jakarta, yakni sama-sama dipenuhi berbagai endapan didalamnya.
"Didalam saluran air itu ada sampah, lumpur, dan lain-lain. Makanya, harus segera dibersihkan dan dikeruk supaya dapat menampung air secara maksimal," ujar Jokowi.
Dia menuturkan banyaknya endapan didalam saluran air itu merupakan salah satu penyebab munculnya genangan air pada pagi ini di sejumlah kawasan Medan Merdeka, yakni Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Utara.
"Apalagi, sejak Selasa (4/2) malam hujannya deras sekali. Lalu, ditambah dengan saluran air yang tidak lancar. Akibatnya, muncul lah genangan air di beberapa kawasan, termasuk Medan Merdeka," tutur Jokowi.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pengerjaan pengerukan saluran-saluran air itu secara bertahap, mengingat banyaknya endapan yang terkandung didalamnya.
Pagi ini, sejumlah kawasan Medan Merdeka sempat tergenang dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 30 hingga 50 sentimeter (cm). Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, genangan air tersebut mulai berangsur-angsur surut.
(R027/B015)
Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: